Ekspansi Smelting di Gresik Diresmikan Presiden, Khofifah Optimis Perkuat Sektor Hilirisasi Jatim

Ekspansi Smelting di Gresik Diresmikan Presiden, Khofifah Optimis Perkuat Sektor Hilirisasi Jatim

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Indar Parawansa menyambut baik peresmian Ekspansi PT. di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik yang dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (14/12).

Gubernur mengatakan, keberadaan PT. di Gresik yang merupakan pabrik peleburan dan pemurnian tembaga yang pertama di Indonesia ini akan memperkuat sektor hilirisasi industri sekaligus memberikan nilai tambah industri di Jatim.

Baca Juga: Isi Hari Tenang Kampanye, Khofifah-Emil Ziarah ke Makam KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur

"Dengan diresmikannya PT. di Gresik ini maka akan memperkuat sektor hilirisasi industri yang menjadi komitmen pemerintah pusat dalam meningkatkan berbagai nilai tambah dan penciptaan lapangan pekerjaan," katanya.

Gubernur optimis, multiplier effect dari aktivitas hilirisasi industri dari PT. dapat meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, menarik investasi masuk ke tanah air, menghasilkan devisa besar dari ekspor, dan menambah jumlah serapan tenaga kerja.

"Kami di Jatim berupaya mendukung kebijakan hilirisasi industri meliputi industri berbasis agro, berbasis tambang dan mineral, serta berbasis migas dan batubara yang ada di Jawa Timur," jelasnya.

Baca Juga: Ngalap Berkah Lewat Sholawatan di Bangkalan, Khofifah Ajak Warga Tak Golput

"Terima Kasih Pak Presiden yang telah meresmikan Ekspansi PT. di Gresik, semoga memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan nilai ekspor bagi industri tembaga," imbuhnya.

PT. sendiri mempunyai cakupan wilayah seluas 28,5 hektare (ha) kawasan industri Gresik. Pembangunannya sendiri dimulai sejak tahun 1996 hingga 1998. Kemudian melakukan empat kali ekspansi mulai dari tahun 2004, 2006, 2009, 2018.

Tahun 2023, tepatnya Bulan Desember ini, ekspansi diresmikan sekaligus memasuki ekspansi kelima yang dapat meningkatkan kapasitas pemurnian konsentrat menjadi 1.300.000 ton per tahun.

Baca Juga: Gelar Doa Bersama Sambut Kemenangan, Puluhan Ribu Masyarakat Siap Kawal Suara Khofifah-Emil

Adapun nilai investasi ekspansi sebesar US$250 juta atau sekitar Rp3,7 trilliun yang dibiayai oleh PT Freeport Indonesia (PTFI). Lebih lanjut, menggunakan teknologi Mitsubishi dan ISA untuk peleburan serta pemurnian tembaga.

Teknologi itu, kata Gubernur , ramah lingkungan. Ia menyebut proses Mitsubishi yang merupakan sebuah proses peleburan dan konversi tembaga yang berkesinambungan serta ramah lingkungan.

Selain itu, proses Mitsubishi terbukti ekonomis karena mampu menghasilkan anoda tembaga dengan kemurnian tinggi, rendah emisi, dan konsentrasi SO2 yang lebih tinggi di dalam gas buang.

Baca Juga: Relawan Jari Mata Siap Kawal Kemenangan Khofifah-Emil Hingga Akhir

Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah memberi apresiasi dan menghormati apa yang telah dilakukan oleh dalam ekspansi meningkatkan kapasitas anoda tembaga dari 1 juta ton naik 300 menjadi 1,3 juta ton per tahun.

"Hal ini menunjukkan komitmen dari PT Freeport Indonesia yang bekerja sama dengan Mitsubishi untuk menghilirkan melalui Ekspansi sehingga nilai tambah ada di Indonesia serta bisa di produksi di dalam negeri," ungkapnya.

"Dengan mengucap Bismillahirahmanirrohim pada sore hari ini saya meresmikan Ekspansi PT. di Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur," kata Presiden Jokowi saat meresmikan.

Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%

Presiden Jokowi berharap, nantinya PT. ini akan mendukung smelter yang ada di Gresik yang bisa memproduksi 1,7 juta ton per tahun. Sehingga, Indonesia mampu memproduksi tembaga dan turunannya menjadi 3 juta ton per tahun.

"Jika nanti semua sudah beroperasi dan menghasilkan berbagai sumber energi tembaga dan turunannya, diyakini banyak negara-negara dunia yang akan melirik Indonesia dan berinvestasi membangun industri industri turunan tembaga di Indonesia," katanya.

Presiden juga berkomitmen seluruh hasil mineral, tembaga, timah dan berbagai turunannya harus diolah menjadi barang setengah jadi hingga barang jadi. Tidak boleh lagi mengirim bahan mentah.

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

"Sektor mineral, tembaga, timah, nikel semuanya harus di hilirisasikan agar nilai tambah ada di negara kita. Baik itu di sektor perkebunan, pertanian, perikanan dan sektor lain. Jangan sampai kita kirim lagi mineral dalam bentuk mentah. Harus menjadi minimal setengah jadi atau menjadi barang jadi," tegasnya. (dev/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO