SAMPANG,BANGSAONLINE.com - Seorang kakek diduga memperkosa anak di bawah umur berusia 9 tahun di Kabupaten Sampang, Madura.
Aksi bejat itu diketahui usai sebuah video viral di media sosial berdurasi sekitar satu setengah menit.
Baca Juga: Proyek Irigasi P3-TGAI Desa Bringin Sampang Masuk Tahap Pengerjaan, Diduga Tak Sesuai Perencanaan
Di video tersebut memperlihatkan seorang tenaga medis berbincang dengan seseorang yang diduga korban di sebuah ruang klinik.
Dari informasi yang dihimpun BANGSAONLINE.com, kasus pemerkosaan ini terjadi di Kecamatan Robatal, Sampang.
Korban merupakan anak berusia 9 tahun. Terduga pelaku tindak asusila itu seorang kakek-kakek.
Baca Juga: Ulama dan Tokoh Apresiasi Kinerja Kasatreskrim Polres Sampang
Di video yang beredar seorang bidan bernama Nur Azizah menanyakan perbuatan tak senonoh itu.
Korban pun tak menampik pertanyaan Nur Azizah. Sebab, ada lecet di anggota tubuh sensitif korban.
"Dia (korban) mengaku diperkosa berkali-kali oleh pelaku," kata Nur Azizah, Founder Klinik Pratama Azizah, Sabtu, (16/12/2023).
Baca Juga: Polda Jatim Kembali Periksa 12 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Proyek Lapen Sampang
Azizah menanyakan pada korban atas permintaan dari keluarganya yang mengantarkan ke Klinik. Sebab, korban tidak mau menjawab saat ditanya oleh keluarga.
"Saya diminta untuk menanyakan itu karena memergoki pelaku dalam rumah korban," ungkapnya.
Pengakuan korban, kata Azizah, pemerkosa hanya satu orang. Pemerkosaan itu sudah terjadi sejak lama dan berkali-kali.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penganiayaan dan Ancaman Pembunuhan oleh Eks Kades di Sampang Naik ke Penyidikan
"Katanya sudah lama (diperkosa), yang kepergok hanya terkahir ini," tambahnya.
Founder Klinik Pratama Azizah meluruskan atas beredarnya video saat bertanya pada korban.
Menurut dia, percakapan dengan korban pada Rabu, (13/12/2023). Namun, ia membantah viralnya video tersebut dari Klinik.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penggelapan Dana Kompensasi Pileg 2019 PPP Sampang Dihentikan Polisi, Mengapa?
"Memang saya sendiri yang bertanya kepada korban tetapi bukan saya atau dari Klinik yang memviralkan," tegasnya.(tam/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News