Ini Efek Samping Minum Kopi bagi Penderita Diabetes

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kopi merupakan minuman berkafein yang disukai oleh banyak orang, salah satunya penderita diabetes. Beberapa penderita diabetes menganggap kopi hitam pahit dapat membantu menurunkan kadar gula darah mereka.

Namun, berdasarkan hasil penelitian, efek minum kopi bagi penderita diabetes berbeda dengan mereka yang sehat. Bagi penderita diabetes minum kopi tidak cukup baik bagi tubuh.

Dikutip dari GoodRx, kafein adalah stimulan alami dan sering mendorong orang untuk ketagihan mengonsumsi kopi.

Kafein bagi beberapa orang dapat memengaruhi sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk membawa gula darah dalam darah ke sel guna membentuk energi.

Sensitivitas insulin berfungsi mengukur seberapa baik tubuh Anda merespon insulin.

Kafein membuat sel merespon insulin dengan lebih baik atau dalam arti meningkatkan sensitivitas hormon tersebut.

Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang minum kopi lebih dari enam cangkir sehari ditemukan memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang hanya minum empat hingga enam cangkir sehari.

Tetapi kopi memiliki efek yang berat bagi penderita diabetes.

Dilansir dari Pharmeasy, berikut efek samping minum kopi bagi penderita diabetes:

1. Kadar gula darah dan insulin meningkat

Kafein yang terkandung di dalam kopi dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin dalam tubuh. Artinya, mengonsumsi kopi bisa mendongkrak kadar gula yang sudah tinggi pada penderita diabetes. Pada penderita diabetes, tubuh tidak mampu mengatur kadar gula yang tinggi.

Sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa yang dibutuhkan dengan baik. Selain itu, kemampuan hati juga berkurang untuk menyimpan kelebihan glukosa darah.

Kafein dalam kopi berperan sebagai stimulan peningkat gula darah. Efek ini tidak hanya terjadi setelah Anda mengonsumsi kopi, namun juga setelah makan.

2. Merusak kadar glukosa

Kopi meningkatkan resistensi insulin pada penderita diabetes.

Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau menjadi resisten terhadap fungsi insulin.