Goa Selomangkleng, Sejarah dan Daya Tarik Wisata yang Menarik di Kota Kediri

Goa Selomangkleng, Sejarah dan Daya Tarik Wisata yang Menarik di Kota Kediri Pengunjung Goa Selomangleng saat mendekati mulut goa. Foto: BANGSAONLINE/ MUJI HARJITA

KOTA KEDIRI,BANGSAONLINE.com - , mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian warga

yang sudah ada sejak abad ke 10 Masehi itu diyakini sebagai tempat pertapaan Dewi Kilisuci, Putri Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan.

ini berada di kaki Gunung Klotok, tepatnya di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, atau di wilayah bagian barat.

Sekarang ini, ramai dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Terutama pada masa liburan anak-anak sekolah dan juga libur natal serta tahun baru (nataru).

Kebanyakan wisatawan yang datang ke ingin mengetahui sejarah keberadaan goa tersebut.

Dengan membayar tiket masuk Rp4.000/dewasa dan Rp2.000/ anak-anak serta parkir Rp5.000 untuk sepeda motor dan Rp7.500 untuk mobil, pengunjung sudah bisa menikmati sejuknya kawasan .

Di area ini juga terdapat museum. Namanya Museum Airlangga yang berada di sebelah timur

Tak hanya itu, warung kuliner dan minuman juga banyak tersedia di kawasan ini.

Seperti narasi yang terpampang di papan pintu masuk, disebutkan bahwa adalah goa pertapaan lintas masa (zaman) yang dibangun dan digunakan sejak permulaan kerajaan Kadiri/Dhaha/Panjalu (abad XI M), kerajaan Singhasari (abad XIII M), dan kerajaan Majapahit (abad XV M.

ini berfungsi sebagai goa pertapaan, tempat bersemayamnya para dewa. Ketika masuk ke , pengunjung akan disuguhi pemandangan bebatuan yang terdapat relief di empat ruang. 

Seperti relief tokoh Garudeya yang bertarung dengan seekor naga yang ada di ruang ke-2 goa.

Begitu juga di ruang lainnya, juga terdapat relief yang menceritakan kejadian abad ke 10 M.

Wawan, wisatawan dari Gresik, mengaku penasaran dengan di , setelah mendapatkan cerita dari saudaranya yang kebetulan pernah berkunjung ke goa ini.

Ia dan keluarganya menyempatkan mampir ke  ketika ada acara di Trenggalek. Wawan mengaku takjub dengan keberadaan ini, meski tidak sempat masuk ke ruangan-ruangannya.

"Tadi saya dan anak-anak sempat merangkak naik mendekati ke mulut goa. Tapi kami tidak berani masuk, takut ada larangan masuk, lalu kami turun dengan cara yang sama, yaitu merangkak pelan-pelan," ujarnya, Rabu (27/12/2023).

Wawan memberi masukan kepada Pemkot Kediri agar menyediakan guide atau pemandu yang bisa menjelaskan sejarah ini.

Memang sudah disediakan bacaan terkait sejarah . Tapi menurut Wawan, alangkah lebih baik jika ada pemandu wisatanya, sehingga pengunjung dari luar kota seperti dirinya ini bisa mendapatkan penjelasan terkait .

Di sendiri, selain , juga terdapat tempat wisata yang patut dikunjungi seperti wisata alam , Taman Wisata Pagora, Taman Tirtayasa, Hutan Kota Joyoboyo, Taman Brantas, Taman Tempurejo.

Juga ada kawasan pusat oleh-oleh khas yaitu tahu takwa (tahu kuning) yang terletak di sepanjang Jalan Pattimura dan Jalan Yos Sudarso.

Tidak ketinggalan kawasan kuliner halal Soto Bok Ijo di timur Terminal Bus Tamanan dan kuliner nasi pecel-tumpang di Jalan Dhoho. (uji/van)

Lihat juga video 'Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan Warnai Peringatan Hari Bumi dan Hari Air Dunia di Kota Kediri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO