SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Forum Corporate Social Responsibility atau CSR Sidoarjo terus berupaya agar penyaluran dana CSR bisa maksimal menopang geliat pembangunan di Kota Delta.
Agar terwujud, Forum CSR Sidoarjo bakal menyusun Katalog Program CSR. Katalog ini berisi rencana program pembangunan berdasarkan hasil Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang tidak dicover dana APBD.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Ketua Forum CSR Sidoarjo, Deddy Aji Wijaya, mengatakan bahwa katalog ini berisi program pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, sosial budaya, olahraga dan keagamaan, yang tidak tercover APBD.
Namun sebelum menyusun Katalog Program CSR ini, Deddy menyatakan bakal melakukan sinkronisasi data jumlah perusahaan di Kabupaten Sidoarjo. Baik skala kecil, menengah dan besar.
"Harapannya pemangku kepentingan seperti Disperindag, Disnaker, Dinas Perizinan dan DLHK bisa duduk bareng melakukan sinkronisasi dan kurasi data," ujarnya saat rapat koordinasi Pembahasan Alternatif Pembiayaan Pembangunan Kabupaten Sidoarjo melalui CSR, di Kantor Bappeda Sidoarjo, Senin (22/1/2024).
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
Dalam rakor ini, hadir sejumlah pengurus Forum CSR, sejumlah OPD, sejumlah asosiasi perusahaan, sejumlah asosiasi profesi hingga perwakilan perguruan tinggi di Kota Delta. Rakor juga dihadiri Kepala Bappeda Sidoarjo, Heri Soesanto.
Deddy menambahkan, setelah Katalog Program CSR tersusun, pihaknya akan menggelar Investor Meeting, dengan peserta perusahaan yang telah terdata. Di acara ini, Forum CSR Sidoarjo akan berdiskusi dengan perusahaan terkait program CSR mereka.
"Kita akan tanya tahun 2023 kemarin perusahaan itu sudah punya program apa, anggaran berapa. Dan tahun 2024, ini lho sudah ada katalognya," kata Branch Manager Bank Jatim Sidoarjo itu.
Baca Juga: Maling di Sidoarjo Gasak 2 HP dan Uang Tunai
Melalui Katalog Program CSR ini, perusahaan bisa memilih program-program tersebut untuk dijalankan sendiri. Dengan begitu, perusahaan-perusahaan itu tidak berjalan sendiri-sendiri saat menjalankan program CSR.
"Kita juga akan melibatkan stakeholders lainnya untuk membantu menjalankan program CSR, misalnya asosiasi perusahaan, asosiasi kesehatan, dewan kesenian, dewan pemuda dan dewan pendidikan. Kita ajak ngomong semua, CSR ini mau diapakan," jlentreh mantan aktifis mahasiswa ini.
Deddy pun berharap dengan sinergi stakeholder memaksimalkan program CSR ini, maka sejumlah program pembangunan yang belum bisa dicover dana APBD, bisa dilaksanakan melalui program CSR.
Baca Juga: Gus Muhdlor Sesalkan Kesaksian Pegawai DJP
Ia menyebut, program CSR perusahaan di Kota Delta yang dilaporkan melalui Forum CSR Sidoarjo tergolong masih minim. Itu jika dibandingkan dengan jumlah perusahaan yang ada di Kota Delta.
Pada 2023, lanjut Deddy, baru terdapat 24 perusahaan dengan jumlah total anggaran CSR yang disalurkan senilai Rp11,2 Miliar.
"Bank Jatim sendiri pada tahun 2023, telah menyalurkan dana CSR sekitar Rp 2,4 Miliar, baik berupa program fisik maupun supporting ke ormas, OPD, dan supporting ke masyarakat," jlentrehnya.
Baca Juga: Polisi Dalami Anak Bunuh Ibu di Sidoarjo
Ia pun berharap semua perusahaan yang beroperasi di Sidoarjo bisa mempunya tanggung jawab sosial, berdasarkan amanah Undang-Undang Perseroan Terbatas (PT) terbaru.
"Silahkan mereka (perusahaan) yang mengeksekusi programnya, kita yang memberi tawaran programnya, dan mereka yang melaporkan," pungkasnya. (sta/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News