BREBES, BANGSAONLINE.com - BKKBN Jawa Tengah bersama Komisi IX DPR RI mengelar sosialisasi serta KIE atau komunikasi informasi dan edukasi program bangga kencana di Gedung KPN, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat (26/1/2024).
Kegiatan yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Mars KB itu dilanjutkan dengan ucapan selamat datang dari tuan rumah. Lalu, acara diisi penyampaian program percepatan penurunan stunting dari beberapa narasumber.
Baca Juga: Syafiuddin Sosialisasikan 4 Pilar di Pondok Pesantren Manbaul Hikam
Mereka adalah, Kepala Bidang KB, Sopuroh; Ketua Tim Pengelolaan dan Pembinaan Tenaga Ahli Lapangan BKKBN, Tatas Aji Dharma S; dan anggota Komisi IX DPR RI, Dewi Aryani. Dalam arahannya di hadapan ratusan peserta sosialisasi percepatan penurunan stunting, Sopuroh menjelaskan tentang stunting.
Menurut dia, stunting bukan penyakit, tapi harus diwaspadai. Stunting merupakan dampak dari kondisi gagal tumbuh karena kurangnya asupan makanan dan terjadinya infeksi berulang dalam jangka waktu tertentu (kronis) yang terjadi pada periode emas atau 1.000 HPK seorang anak yaitu sejak berada dalam kandungan hingga usia 2 tahun.
"Mari bersama sama menjegah stunting, yang dimulai dari hulunya. Yaitu, dari para remaja supaya bisa menjaga pola hidup sehat. Khususnya, bagi remaja supaya dapat melakukan pencegahan dengan mengonsumsi menerapkan pola makan sesuai pedoman gizi seimbang dan berolah raga. Para ibu ibu, supaya lebih memperhatikan pola makan dan pola asuh, agar terhindar dari stunting," paparnya.
Baca Juga: Rapat Bersama Banggar DPR-RI, Pj. Gubernur Jatim: Momen Salurkan Aspirasi Pembangunan Daerah
Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI, Dewi, mengajak semua peserta sosialisasi dan pihak lainnya untuk berupaya maksimal dalam percepatan penurunan stunting diseluruh Kabupaten Brebes. Ia juga mengimbau kepada pemerintah desa agar ikut serta membantu mengentaskan stunting.
"Ilmu yang didapat dari sosialisasi ini, para peserta harus dapat menerapkannya, serta memberikan pengetahuannya kepada para warga lainnya, supaya masyarakat lainnya saling bahu membahu dalam mensukseskan percepatan penurunan stunting," ujarnya.
"Sedangkan, pemerintah desa yang juga mempunyai anggaran dana, agar ikut aktif mendukung program penurunan stunting di desa nya masing masing. Seperti, Pemdes dapat membantu memberikan bantuan kepada keluarga yang mengalami stunting," imbuhnya.
Baca Juga: Syafiuddin Minta Menteri PU dan Presiden Prabowo Perhatikan Tangkis Laut di Bangkalan
Ia juga memberikan tips kepada para peserta sosialisasi serta calon pengantin baru, ibu hamil dan ibu yang mempunyai balita agar selau mengkonsumsi makanan yang bergizi, seperti buah-buahan segar, telor, ikan dan sayuran. Penting pula, tetap menjaga kesehatan dengan baik, supaya anak anak menjadi sehat dan cerdas, serta terhindar stunting.
"Kita harus berfikir bagaimana caranya dapat hidup sehat dan dengan mengatur pola makan. Untuk itu, setiap keluarga sangat perlu selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta mempunyai pola pikir sehat. Hal itu, akan dapat menciptakan keluarga sehat dan bahagia yang dapat mencegah bahaya stunting," tuturnya.
"Saya harapkan, dalam acara sosialisasi program percepatan penurunan stunting ini, dapat membawa bermanfaat dan para peserta yang hadir supaya bisa di sampaikan kepada pihak keluarga atau tetangga lainnya," pungkasnya.
Baca Juga: Umroh Pakai Hijab, DPR RI Minta Selebgram Transgender ini Ditangkap
Di akhir acara sosialisasi percepatan penurunan stunting itu, dilakukan pembagian doorprize bagi para peserta yang beruntung. (ris/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News