TUBAN, BANGSAONLINE.com - Mengeringnya sungai yang berada di wilayah penambangan perbukitan batu kapur Kecamatan Semanding, Tuban membuat puluhan hektar padi di sekitarnya terpaksa melakukan panen dini. Sebab, kondisi tanaman padi tersebut tidak mendapatkan pasokan air.
Akibat kondisi ini, para petani di kawasan tersebut mengalami penurunan hasil panen sekitar 50 persen dan menanggung kerugian hingga jutaan rupiah.
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
Kanang, salah satu petani Desa Ngino, Kecamatan Semanding, Tuban saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Kamis (30/7) mengatakan, panen dini dilakukan sejumlah petani lantaran tanaman padinya sudah tidak mendapatkan pasokan air. “Karena sudah tidak bisa mendapatkan pasokan air, ya terpaksa padinya dipanen dini,” ungkapnya.
“Hasilnya panen turun sekitar 50 persen lebih,” imbuhnya.
Kendati demikian, timpal petani lain, Warto asal Desa Sambungrejo, Kecamatan Semanding, Tuban menyatakan, setelah panen dini ini lahan pertanian akan difungsikan lagi untuk menanam tembakau. Pasalnya, tanaman tersebut tahan terhadap cuaca panas, serta sedikit membutuhkan air. Meski petani terpaksa membeli air untuk menyiraminya, namun petani tidak takut rugi.
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
“Sebagian sudah banyak yang ditanami tembakau, meski airnya terkadang beli,” tandasnya.
Dijelaskannya, memang sungai aliran kawasan penambangan sudah kering pada Mei lalu. Kebanyakan petani mengandalkan air dari sungai tersebut untuk mengaliri areal persawahan yang berada di empat desa yang ada di Kecamatan Semanding, Tuban.
“Sekarang kondisi sungainya sedang mengering, jadi ribuan sawah milik petani di sini pada mengering dan alih fungsi menanam tembakau,” tutupnya. (wan/rvl)
Baca Juga: Warga Resah Kawasan GOR Tuban Marak Aksi Maling Motor dan Helm
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News