KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Demi kenyamanan dan kebersihan Kota Kediri yang lebih baik, terutama pada system drainase, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Kediri terus berupaya melakukan pembersihan saluran air (drainase) di sepanjang daerah di wilayah Kota Kediri, seperti Jalan PK Bangsa dan sekitarnya.
Pekerja DKP membersihkan sisa-sisa sampah dari rumah tangga, dan pasir akibat erupsi Gunung Kelud, setahun lalu. “Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi agar waktu hujan air tidak meluber ke jalan karena adanya pendangkalan pada saluran air (Drainase),” kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri Drs Didik Catur HP MSi, melalui Kepala Bidang Kebersihan Endang Kartika Sari ST.
Baca Juga: Hanindhito Himawan Pramana Pulangkan 14 Arca ke Kabupaten Kediri
Dinas Kebersihan dan Pertamanan sengaja membersihkan saluran air di lokasi ini, agar air yang biasa tergenang di sepanjang Jl PK Bangsa dan sekitarnya, dapat lancar dan langsung mengalir melalui drainase. Jadi, tidak sampai meluber ke jalan, beberapa petugas DKP Kota Kediri langsung diterjunkan melakukan pengerukan walet di sepanjang Jl PK Bangsa dan sekitarnya.
Dalam upaya pengerukan drainase selain walet (sisa-sisa pasir), juga banyak ditemukan sampah dalam saluran air. Ini menunjukkan masih rendahnya kesadaran masyarakat sekitar, agar membuang sampah pada tempatnya.
Karena tanpa disadari dari sedikit demi sedikit sampah yang di buang sembarangan akhirnya menumpuk. Sehingga saluran air tersumbat dan otomatis air meluber ke jalan, warga yang terkena imbas dari macetnya saluran air, seakan-akan sudah terbiasa sehingga prioritas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri dengan sigap langsung melakukan pengerukan agar Kota Kediri Bersih, Sehat, Hijau dan terbebas dari banjir.
Baca Juga: Bupati Kediri Kirim Tim Lintas OPD Dampingi Korban Selamat Percobaan Bunuh Diri di Ngancar
Masih kata Endang Kartika Sari ST, pembersihan saluran air ini dengan harapan ke depan sungai di wilayah Kota Kediri tetap bersih dari sampah maupun sedimen, dan bersih dari kotoran manusia (tinja), sehingga bisa digunakan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat oleh masyarakat di sepanjang sungai. (rif/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News