Dampak Buruk Tidur Saat Mendarat dan Lepas Landas

Dampak Buruk Tidur Saat Mendarat dan Lepas Landas Dampak Buruk Tidur Saat Mendarat dan Lepas Landas. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Perjalanan menggunakan pesawat perlu memperhatikan hal-hal tertentu, salah satunya waktu tidur.

Dilansir dari rd.com, menurut laman penyedia informasi kesehatan Amerika Serikat MedlinePlus, tidur saat pesawat lepas landas atau mendarat bisa menyebabkan kerusakan serius pada telinga.

Hal itu dikarenakan adanya perubahan cepat tekanan udara di dalam kabin pesawat yang dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti infeksi telinga, pusing, kerusakan gendang telinga, mimisan dan gangguan pendengaran.

Respon alami tubuh untuk mengurangi tekanan pada gendang telinga saat lepas landas dan mendarat adalah dengan meletupkannya untuk menjaga keseimbangan tekanan.

Apabila seseorang tertidur saat lepas landas atau mendarat, akibatnya tidak dapat secara aktif melakukan respon alami tubuh.

Selain itu, perubahan ketinggian yang cepat mempengaruhi tekanan udara di telinga. Hal itu dapat menyebabkan kekosongan pada saluran Eustachius yang membuat telinga terasa tersumbat dan terdengan tumpul.

Maka dari itu disarankan untuk tetap terjaga saat lepas landas dan mendarat. Buka mata setidaknya selama beberapa menit dan jaga agar saluran Eustachius tetap bersih.

Tidur saat lepas landas atau mendarat juga bisa membahayakan keselamatan.

Keduanya merupakan fase kritis dalam penerbangan pesawat yang memiliki risiko kecelakaan lebih tinggi.

Penumpang biasanya diminta untuk mengenakan sabuk pengaman saat pesawat lepas landas atau mendarat.

Tidur saat fase kritis penerbangan dapat membuat seseorang tidak siap dalam situasi darurat evakuasi, andai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

(ans)