KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sumber Kurung adalah nama tempat wisata alam di kawasan hutan di Dusun Jengkol, Desa Ploso Kidul, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, dan berada di pinggiran hutan sekitar 16 km dari Monumèn SLG arah timur.
Andalan wisata di sana ini adalah keasrian alam yang masih asli dan gemericik air yang mengalir langsung dari sumbernya. Tidak hanya itu, di tempat ini juga tersedia warung kuliner yang menyediakan kopi racik (kopi dipadu dengan rempah pilihan) yang konon bisa meningkatkan stamina.
Baca Juga: Sempu Exotic Park di Kediri, Tempat Wisata yang Patut Dikunjungi
Selain kopi racik, juga ada kopi hijau dan wedang secang. Ditambah lagi, bila tidak sedang ramai, pengunjung juga bisa minta dipijat terapi oleh si empunya warung kopi racik, Pak Gandu.
Pak Gandu sendiri tidak menampik, bila kopi racik bikinannya ada yang meyakini bisa meningkatkan stamina dan bisa membantu menghilangkan lelah.
"Kadang juga ada pengunjung yang minta dipijat terapi untuk menghilangkan lelah dan pusing-pusing. Usai dipijat biasanya pengunjung minta dibuatkan kopi racik," ujarnya, Senin (15/4/2024).
Baca Juga: Beri Hadiah ke Pemenang Lomba Masak, Pj Wali Kota Kediri Harap Angka Konsumsi Ikan Terdongkrak
Menurut dia, untuk segelas kopi racik, harganya cukup murah tidak lebih dari Rp. 5 ribu. Selain menjual bermacam-macam minuman, lanjutnya, di warungnya juga tersedia gado-gado, lontong sayur, nasi ampok, nasi pecel dan bakso serta mie instan.
"Kalau soal pijat terapi, saya tidak minta ongkos. Tapi kalau diberi dengan sukarela, saya mau menerima. Intinya, saya tidak minta bayaran untuk pijat terapinya, terserah pengunjung saja," imbuhnya.
Ditambahkan Pak Gandu, bahwa air di Sumber Kurung ini, terutama yang berada di Tempuran (pertemuan tiga aliran air dari sumber) ada yang mempercayai bisa membantu menyembuhkan penyakit bila diminum.
Baca Juga: Mencicipi Sate Kambing Murah Meriah di Lereng Wilis Kediri
"Biasanya pas malam Jumat banyak pengunjung dari luar kota yang datang khusus untuk mengambil air dari sumber kurung ini. Air diwadahi jirigen untuk dibawa pulang," terangnya.
Menurut Pak Gandu lagi, sumber air ini dinamai Sumber Kurung, mungkin karena dipusat sumber air oleh Pemerintah Belanda dulu, dibuatkan atap seperti dikurung, untuk menahan kotoran seperti dedaunan agar tidak mengotori sumber.
Di atas aliran air Sumber Kurung, lanjutnya lagi, memang banyak ditemui pipa-pipa yang terbuat dari material besi. Beberapa tertanam di bawah tanah. Sebagian lainnya melintang begitu saja di atas aliran sumber.
Baca Juga: Blusukan ke Kelurahan Balowerti, Bunda Fey Sebut Programnya Dongkrak Potensi Kuliner Lokal
Pipa-pipa itu kemudian mengarah ke sebuah bangunan mirip penampungan air. Dari sana, air kemudian dialirkan kembali lewat lebih banyak pipa-pipa.
“Itu dulu airnya digunakan untuk Pabrik Gula Djengkol. Di dekat sini kan dulu ada pabrik gula dan perkebunan tebu. Sekarang Pabrik Gulanya sudah lama tidak beroperasi, tapi untuk perkebunan tembunnya masih ada,” kata Pak Gandu. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News