Persiapkan Penilaian Kinerja, Pemkot Kediri Review Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting

Persiapkan Penilaian Kinerja, Pemkot Kediri Review Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kegiatan review pelaksanaan 8 aksi konvergensi tahun 2023. Foto: Ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sebagai bagian dari upaya untuk mengoptimalkan penilaian kinerja terkait stunting di tingkat provinsi Jawa Timur pada tahun 2024, Pemerintah Kota Kediri melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mengadakan review pelaksanaan delapan aksi konvergensi yang dilakukan pada tahun 2023.

Kegiatan ini juga menjadi awal dari pelaporan aksi 1 dan 2 konvergensi yang bertujuan untuk mempercepat penurunan angka stunting pada tahun 2024.

Acara ini diadakan di salah satu hotel di Kota Kediri dan dihadiri oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Narasumber yang diundang adalah Bagus Y. Affandri, Tenaga Ahli dari LGCB ASR Bina Bangda Kemendagri, yang akan membahas konvergensi PPS kabupaten/kota pada tahun 2023.

Kepala Bappeda Kota Kediri Chevy Ning Suyudi menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaporan aksi konvergensi 1 dan 2 pada tahun 2024 serta menyoroti perbaikan kinerja TPPS kabupaten/kota.

Aksi 1 melibatkan analisis situasi, yang merupakan langkah krusial dalam perencanaan dan menjadi dasar untuk intervensi program.

Selanjutnya, Aksi 2 adalah penyusunan rencana kegiatan. Pada tahun 2023, Pemerintah Kota Kediri berhasil meraih peringkat kedua dalam Penilaian Kinerja Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Provinsi Jawa Timur.

Chevy menekankan bahwa instrumen penilaian kinerja percepatan penurunan stunting pada tahun ini akan lebih detail dan memerlukan data berkualitas. Ia berharap seluruh OPD pengampu dapat menyajikan data yang baik guna mempertahankan prestasi dalam penanganan stunting.

“Alhamdulillah, prestasi kita dalam penanganan stunting mendapat peringkat ke 2 dan untuk mempertahankan prestasi ini memerlukan orkestrasi bersama seluruh OPD dan pemangku kepentingan. Kami berharap dalam peningkatan kualitas pelaporan aksi konvergensi yang juga digunakan sebagai indikator penilaian ini kiranya seluruh OPD pengampu dapat menyajikan data yang berkualitas” tuturnya.

Ia menyampaikan sejumlah program dan inovasi yang digagas Pemerintah Kota Kediri untuk mencegah stunting. Antara lain pemberian tablet tambah darah pada remaja putri, mencegah terjadinya pernikahan dini, program sekolah orang tua hebat (SOTH), pemberian penyuluhan kepada calon pengantin dan ibu hamil, serta monitoring tumbuh kembang balita melalui posyandu.

Selain itu saat ini Pemerintah Kota Kediri juga telah membangun portal satu data untuk manajemen data stunting hingga level kelurahan sehingga memudahkan monitoring kondisi balita stunting di Kota Kediri.

Sebagai sarana monev, aplikasi Arc Gis yang menunjukkan sebaran dan kondisi kesehatan lingkungan balita stunting juga dapat dipotret.

"OPD semua yang terlibat kita hadirkan, ini tentunya untuk menyamakan persepsi dan komitmen yang akan kita bangun untuk menekan angka stunting," jelasnya.

Dari berbagai upaya tersebut, Chevy menyampaikan progres penurunan stunting di mana berdasarkan data dari dinas kesehatan angka penurunan stunting mencapai 18%.

"Sejak ditetapkan lokus stunting awal tahun 2023 lalu, jumlah balita stunting di Kota Kediri sebesar 941 anak. Angka tersebut kemudian turun menjadi 771 anak pada akhir 2023 kemarin. Ini yang masih terus kita upayakan dengan melakukan penanganan balita stunting dan mencegahnya dari mulai remaja putri," imbuhnya.

Chevy berharap melalui kegiatan ini para TPPS tetap konsisten dalam melaksanakan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting sehingga bisa mendapatkan hasil yang optimal dan mewujudkan zero stunting di Kota Kediri. (uji/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO