KEDIRI, BANGSAONLINE.com - OJK Kediri mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada, dan berhati-hati terhadap seseorang yang mengajak untuk menginvestasikan uangnya pada lembaga keuangan.
Kepala OJK Kediri, Bambang Supriyanto, mengatakan bahwa saat ini di tengah masyarakat adanya investasi yang diduga bodong. Seperti kasus SBT (Sugih Berkah Trade) yang menjanjikan bunga tinggi bagi masyarakat yang mau berinvestasi.
Baca Juga: OJK Kediri Terima 1.381 Permintaan Layanan Konsumen
Selain SBT, lanjut Bambang, juga ada PT Simonida yang mana masyakarat diiming-iming hanya dengan cara like dan subscribe akan mendapatkan penghasilan yang banyak. Dijelaskan, saat ini sedang ada proyek pembebasan tanah untuk keperluan Tol Kediri-Tulungagung maupun Kediri-Kertosono.
Dengan demikian, kata Bambang, warga yang menerima ganti rugi dari pembebasan tol tentunya bisa menjadi sasaran empuk oknum yang menawarkan investasi dengan bunga tinggi, semacam SBT.
"Kami menghimbau kepada warga Kediri yang terdampak jalan tol mohon berhati-hati penggunaan dana dari pembebasan lahan jangan sampai terjebak tertipu dengan iming-iming untuk investasi yang merugikan," paparnya usai Halal Bihalal dengan awak media, Senin (22/4/2024).
Baca Juga: Perkuat Sinergi Sektor Jasa Keuangan, OJK Kediri Gelar Pertemuan FKIJK
Menurut dia, warga harus memperhatikan perkara 2L (legal dan logis) sekiranya ada yang menawarkan imbal hasil yang tinggi. Pastikan yang ditawarkan logis karena yang tidak logis itu ujung-ujungnya selama ini adalah bodong dan merugikan masyarakat.
Untuk mengantisipasi investasi bodong, disebutkan OJK telah berkoordinasi dengan pihak terkait baik itu Pemkab, BPN dan perbankan penyalur dana untuk bersinergi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
"Mudah-mudahan masyarakat juga faham dengan himbauan kami sehingga masyakarat hisa lebih hati-hati,"tandasnya.
Baca Juga: Tak Ingin Warganya Terjebak Pinjol dan Investasi Bodong, Anggota DPR RI Jiddan Gelar Sosialisasi
Sementara, terkait dengan sektor jasa keuangan di Wilayah Kerja OJK Kediri, Bambang menyatakan pihaknya menilai kinerja Industri Jasa Keuangan di wilayah kerja OJK Kediri posisi Februari 2024 tumbuh stabil dengan menunjukkan kinerja positif didukung oleh likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat.
"Pertumbuhan tersebut tidak hanya tercermin dari peningkatan kredit di sektor Perbankan, tetapi juga dari peningkatan penyaluran pembiayaan di Perusahaan Pembiayaan dan peningkatan jumlah Single Investor Identification (SID) di sektor Pasar Modal," urai Bambang.
Dikatakan, kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta pelindungan konsumen terus diperkuat melalui beragam kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan.
Baca Juga: Sampai September 2024, OJK Kediri Ungkap 6 Permasalahan Utama dalam Pengaduan Konsumen
Sebagai upaya perlindungan konsumen, menurut Bambang lagi, OJK Kediri menyediakan layanan Konsumen berupa pemberian maupun penerimaan informasi, konsultasi, maupun pengaduan masyarakat terkait sektor jasa keuangan.
"Sampai dengan Maret 2024, OJK Kediri telah menerima permintaan layanan konsumen sebanyak 289 layanan yang meliputi 167 surat pengaduan, 104 permintaan konsultasi dan informasi melalui walk in serta 18 melalui telepon," pungkasnya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News