KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka ikut memeriahkan Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri tahun 2024, PPBI (Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia) Cabang Kediri menggelar pameran dan kontes nasional bonsai bertajuk Panjalu Jayati Bonsai Kediri.
Acara itu dilaksanakan di Halaman Parkir Tiga SLG Kabupaten Kediri, mulai hari ini (9/5/2024) hinggu Minggu (12/5/2024) mendatang.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Ketua Panitia Pameran Nasional Panjalu Jayati Bonsai Kediri 2024, Den Basito, mengatakan bahwa pameran nasional (pamnas) tingkat utama ini baru pertama kali diadakan di Kediri.
Pameran Nasional Panjalu Jayati Bonsai Kediri 2024 juga dimeriahkan lomba yang diikuti oleh pecinta bonsai dari 18- 20 kota/kabupaten di Indonesia. Seperti dari Pontianak, Kalimantan, dan kota-kota lainnya.
"Kategori yang dilombakan ada 4, mulai prospek, pratama, madya, dan utama. Untuk Kabupaten Kediri sendiri masih dibilang baru bergeliat lagi untuk perbonsaian," ucapnya, Kamis (9/5/2024).
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
Menurut Den Basito, untuk kelas prospek masih tergolong pemula karena bahan yang masih baru. Untuk kelas prospek diikuti 534 bonsai, kelas pratama diikuti 350 bonsai, kelas madya 31 bonsai, dan kelas utama 21 bonsai.
"Pada pameran ini juga diikuti satu pohon bonsai eksibisi atau hanya dipamerkan saja. Total seluruhnya ada 936 peserta," imbuh pria berambut gimbal itu.
Untuk penilaian sendiri, lanjut dia, ada empat kriteria. Yaitu, gerak dasar, keindahan, kematangan, dan keserasian. Masing-masing kriteria ini tergantung dari konsep pohon, karena ada 3 konsep, yaitu, naturalis, surealis, dan ekspresionis.
Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska Adakan Ujian Profesi Advokat
"Ketiga konsep ini hampir punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ketika dikonteskan ini ada titik berat untuk juri menyampaikan pemenang karena ketat sekali," terangnya.
Nantinya, dari masing-masing katagori akan diambil 10 besar atau best ten, satu best in class (terbaik di kelas) dan best in show.
"Tujuan kegiatan ini digelar yang bertajuk 'Panjalu Jayati Bonsai Kediri' dengan filosofi yang hampir sama dengan semangat yang didengungkan oleh Kabupaten Kediri tentang keberhasilan kita untuk maju di perbonsaian, baik di kancah nasional dan internasional," katanya.
Baca Juga: Uniska dan ID Consulting Jepang Teken MoU Strategis untuk Penyerapan Tenaga Kerja
Den Basito mengungkapkan bahwa para penghobi dan pecinta bonsai yang tergabung dalam wadah PPBI Cabang Kediri saat ini sudah banyak yang mampu mengekspor bonsainya.
"Kami berharap, ke depan kami bisa menggelar pameran yang lebih baik dan lebih meriah. Karena tempat juga mempengaruhi dan tempat ini (kawasan SLG) sudah istimewa sekali, meskipun kurang luas dan parkirnya juga sulit," pungkasnya.
Sementara itu, anggota tim dewan juri asal Jember, Supandi, mengatakan untuk penilaian sudah dilakukan selama 3 hari pada kelas pratama, madya, dan kelas utama.
Baca Juga: Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Mbak Chicha Berkomitmen Setarakan Hak Penyandang
Menurut Supandi, kriteria yang dinilai tiap pohon ada 4, yaitu, penampilan, gerak dasar, keserasian, dan kematangan. Masing-masing kelas itu sama penilaiannya, tapi tingkat kriterianya berbeda. Seperti, kelas pratama dan madya masih boleh pakai alat bantu kawat.
"Sedangkan untuk kelas utama sama sekali tidak boleh pakai alat bantu, karena mempengaruhi nilainya," jelas Supandi.
Selain Supandi, ada tim dewan juri lainnya, yaitu juri utama Herman dari Madiun, Agus Tantrawan asal Gianyar Bali, Saiful Hadi dari Jember, Imam dari Nganjuk, dan Andreas juri madya asal Blitar. (uji/rev)
Baca Juga: Sambut Hari Ibu, Ketua TP-PKK Kabupaten Kediri Usung Subtema Perempuan Berbudaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News