BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com – Pemkab Banyuwangi terus memacu kinerja pengelolaan keuangan daerahnya. Hingga 10 Agustus ini, angka penyerapan APBD Banyuwangi tahun 2015 mencapai 46,7 persen dari belanja daerah sebesar Rp 2,572 triliun.
Hal itu dikatakan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat rapat evaluasi pengelolaan keuangan daerah bersama seluruh Pengguna Anggaran (PA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Perkebunan kopi Kalibendo Banyuwangi, Selasa (11/8).
Baca Juga: Pemkot Kediri Studi Tiru Layanan Aduan 112 dan SP4N LAPOR! ke Pemkab Banyuwangi
Anas mengatakan, hingga saat ini posisi terakhir penyerapan APBD sebesar Rp. 1,201 triliun. Bila dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2014, angka ini mengalami kenaikan yang dulu hanya Rp 1 triliun.
"Sudah sejak awal 2015 kami berupaya keras agar realisasi bisa optimal karena belanja daerah jadi salah satu tumpuan di tengah tren perlambatan ekonomi. Meski angka ini tergolong tinggi, namun bagi saya harusnya bisa lebih dari 50 persen karena sudah lewat semester," kata Anas.
Anas melanjutkan realisasi penyerapan anggaran daerah yang meningkat dibanding tahun sebelumnya ini berkat beberapa langkah yang dilakukan oleh Pemkab. Seperti memberikan pengarahan kepada SKPD agar menyusun kas budget sesuai dengan kebutuhan. “Dengan begitu realisasi pengeluaran bisa sesuai dengan perencanaan dan meminimalisir anggaran yang meleset,” ujarnya.
Baca Juga: Bupati Banyuwangi Gelar Halalbihalal Bersama Ribuan Pegawai Pemerintah
Selanjutnya, kata Anas, pelaksanaan lelang barang dan jasa juga telah dipersiapkan dengan baik sehingga prosesnya berjalan sesuai waktu dan menghasilkan penyerapan belanja barang yang tinggi. “Kita terus berupaya meningkatkan efisiensi dalam proses lelang,” cetusnya.
Selain itu, melalui BPKAD memiliki program Klinik Anggaran dan Akuntansi yang secara kontinyu setiap minggu mengumpulkan PPK, PPATK dan seluruh bendahara dari 86 SKPD se Banyuwangi untuk mengevaluasi pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan instansi masing-masing.
“Selain peningkatan realisasi penyerapan, pada tahun 2015 ini realisasi pendapatan daerah juga meningkat sebesar 62,2 persen dibanding periode yang sama tahun 2014 yang 51,1 persen. Angka 62,2 persen setara 1,489 triliun dari target pendapatan yang Rp 2,394 triliun.
Baca Juga: Dongkrak Pencatatan KI Komunal, Kemenkumham Gandeng Pemkab Banyuwangi-Dewan Kesenian Blambangan
Peningkatan ini, kata Anas, menunjukkan bahwa kas pemda berada pada level positif. “Posisi realisasi pendapatan yang lebih besar dari belanja menunjukkan bahwa posisi keuangan kita sehat. Ini berpengaruh pada jasa giro kita yang semakin meningkat,” papar Anas. (bwi1/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News