Polisi Bongkar Praktik Prostitusi di Surabaya

Polisi Bongkar Praktik Prostitusi di Surabaya Konferensi pers terkait pengungkapan kasus prostitusi di Mapolrestabes Surabaya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Petugas dari Unit PPA Polrestabes melakukan penggerebekan di Apartemen Bale Hinggil karena ditemukan adanya tindak prostitusi melalui aplikasi online (MiChat) pada Senin (6/5/2024) malam. Kasus tersebut diungkap dalam konferensi pers yang berlangsung pada hari ini, Selasa (14/5/2024)

Kanit PPA Polrestabes , AKP Rina Shanti Nainggolan, mengatakan, “Benar kami lakukan pengamanan kepada 11 orang di apartemen tersebut. Dari 11 orang kami lakukan pemeriksan dan 7 orang menjadi tersangka.”

Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya

Sedangkan 4 orang menjadi saksi. Untuk para wanita atau PSK ditetapkan saksi antara lain MP(17) warga OKU Selatan, Sumatra Selatan, SA (16), V (16), dan N (15), kesemuanya perempuan. 

Sedangkan yang ditetapkan 7 tersangka anatara lain perempuan bernama Yeyen (24) warga OKU, Sumatra Selatan, dan 6 laki laki berinisial RS, AM, EM (anak di bawah umur), SS, RI, dan AS.

Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024

Info adanya aksi prostitusi melalui aplikasi bermula dari laporan para warga atau penyewa di Apartemen Bale Hinggil. Laporan yang disampaikan ke Polrestabes bahwa di salah satu lantai dari beberapa kamar apartemen tersebut, kerap keluar masuk laki-laki berganti di beberapa kamar yang ditinggali oleh perempuan.

“Jadi dalam menjaring pelanggan, 7 tersangka yang kita tangkap mempunyai peran masing-masing. Ada yang memasarkan para wanita muda untuk dipekerjakan sebagai PSK. Aplikasi yang dipergunakan memaparkan foto-foto wanita cantik," kata Kasatreskrim Polrestabes , Hendro Sukmono.

"Jadi, tiap wanita yang diperjualbelikan ada 1 handphone. Bila wanita yang diperjualbelikan ada 4, maka handphone juga 4. Yang memegang kendali tersebut adalah tersangka Yeyen,” tuturnya menambahkan.

Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025

Selama jumpa pers yang diselengarakan di Polrestabes , dijelaskan bahwa 6 tersangka lainnya merupakan bawahan. Selain berperan mencari pelanggan atau tamu, juga sebagai penjaga kamar bila salah satu PSK sedang ada pelangan.

Para PSK ini dipekerjakan sejak Januari 2024. Selama diperkerjakan Yeyen selaku otak aksi prostitusi menyewa 2 unit di Apartemen Bale Hinggil, yaitu Tower A 1029 dan Tower B 329 yang dipergunakan sebagai basecamp. 

Sedangkan dalam melakukan aksinya, pelaku telah memanfaatkan setidaknya 20 hotel kelas budget. Salah satu hotel yang kerap digunakan di sekitar Jalan Kalidami, Kelurahan Mojo,

Baca Juga: Kasus Pencabulan dan Prostitusi Siswi SMP di Surabaya, Diduga Lebih dari Satu Pelaku Terlibat

Sesampainya di hotel yang dipilih, Yeyen kemudian mem-booking 4 kamar. Tiga kamar dibuat eksekusi atau melayani tamu. Sedangkan 1 kamar dibuat untuk kantor, yaitu untuk para joki mencari tamu melalui MiChat.

Omzet yang didapat dari para PSK cukup fantastis. Dalam satu hari, satu PSK bisa melayani pelanggan antara 10-20 pria hidung belang. Sedangkan harga yang ditawarkan tiap sekali berhubungan badan juga bervariatif, antara Rp400-500 ribu.

Namun, dari pembayaran yang diberikan oleh pelanggan atau penikmat tidak langsung diterima oleh para PSK, tapi diterima oleh Yeyen. Hasil uang yang didapat tidak diberikan dengan alasan 4 PSK ini mempunyai utang. 

Baca Juga: Luncurkan Puspaga Setara di Peringatan Hari Ibu, Pj Gubernur Jatim : Wujudkan Kesetaraan Gender

Selain mengamankan 7 tersangka, Satreskrim Polrestabes juga mengamankan tanda bukti 3 lembar bill hotel, beberapa handphone yang dipergunakan untuk transaksi MiChat, dan uang Rp7 juta hasil prostitusi.(rus/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO