Warga Bawean Geger! Ketua PCNU: Adu Sapi atau Thok-Thok Bukan Tradisi Bawean

Warga Bawean Geger! Ketua PCNU: Adu Sapi atau Thok-Thok Bukan Tradisi Bawean KH Fauzi Rouf. Foto: dok. pribadi

"Semula hanya hiburan saat petani rehat, setelah para petani itu menggarap sawah," kata Kiai Fauzi Rauf.

Kini, tutur Kiai Fauzi Rauf, justru dijadikan ikon dan dientertain menjadi tontonan. "Bukan hanya dijadikan ikon dan diintertain, tapi juga dijadikan taruhan uang, judi," tegas tokoh masyarakat Bawean itu.

Masalah perjudian inilah yang membuat warga masyarakat Bawean menolak keras. 

Selain itu, tegas Kiai Fauzi Ra'uf, juga melibatkan anak-anak. "Acaranya kan sore sampai maghrib, bahkan kadang sampai isya’. Ya sudah, habis (tak salat maghrib)," katanya.

"Pokoknya lebih banyak mudlaratnya ketimbang manfaatnya," tegasnya lagi.

Kiai Fauzi Rauf juga menyesalkan sikap Dewan Kebudayaan yang mengklaim telah berkomunikasi dengan .

"Saya tak pernah diajak komunikasi. Rais Syuriah (PCNU) saya cek juga gak pernah diajak komunikasi," kata Kiai Fauzi Rauf. 

Informasi yang diterima BANGSAONLINE, para tokoh adat Bawean kini menyampaikan pernyataan sikap yang intinya menolak diklaim sebagai tradisi atau kebudayaan Bawean. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO