SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim tidak mengeluarkan larangan terkait pelaksanaan study tour yang dilakukan sekolah. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Aries Agung Paewai, pascakecelakaan bus yang mengangkut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana, Kota Depok, di wilayah Ciater, Kabupaten Subang.
Aries mengatakan, tidak melarang kegiatan tersebut karena itu jadi kesempatan sekolah mengenalkan siswa terhadap perguruan tinggi negeri (PTN) untuk menyiapkan ke jenjang berikutnya. Kendati demikian, ia juga mengimbau agar study tour bisa dilakukan di Jatim saja karena jumlah PTN yang cukup banyak.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
"Jadi saya berharap sekolah-sekolah guru mempertimbangkan kembali jika melakukan study tour, utamakan dahulu di wilayah Jatim. Kan ada Unair, Unibraw, ada ITS, ada Universitas Jember dan UINSA dan beebagai Universitas lainnya yang luar biasa hasil lulusannya," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (16/5/2024).
Ia juga meminta kepada sekolah harus membuat SOP yang jelas dan pengawasan melekat dari guru, serta laporan kepada Dindik Jatim. Dalam pembuatannya, sekolah harus menggandeng para orang tua sehingga memberikan dampak bagi siswa dan sekolah.
"Terakhir yang terpenting fokus study tour telah mendapatkan rekom untuk diterima," katanya
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Tak kalah penting, Aries menegaskan, kendaraan yang digunakan dalam kondisi yang laik jalan, serta dikendarai oleh river yang berkompeten.
"Saya juga berharap tidak ada pemaksaan pelaksanaan studi banding apalagi bagi siswa dan orang tua yang tidak mampu kecuali mereka ikut dibantu dibiayai melalui bantuan sekolah," pungkasnya. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News