NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka melestarikan budaya, Pemkab Nganjuk menggelar Boyong Notoprojo yang ke-144, dan diikuti 91 rombongan dengan 1.100 peserta. Kegiatan ini ialah perpindahan pusat pemerintahan dari Kecamatan Berbek ke Kecamatan Nganjuk.
"Boyong Notoprojo yang ditetapkan setiap 6 Juni ini sudah terlaksana yang kedua kalinya, dan tahun ini lebih tertata dan lebih tertib. Saya berterima kasih kepada panitia pelaksana, atas terlaksananya kegiatan boyongan, serta antusias masyarakat menyaksikan prosesnya," kata Pj Bupati Nganjuk, Sri Handoko Handoko, Kamis (6/6/2024).
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Tinjau Pelaksanaan Pilkada 2024
"Makna dari Boyong Notoprojo yang dilaksanakan yaitu, mempercepat pertumbuhan ekonomi agar lebih tertata. Yang awalnya dari Berbek, berpindah ke Nganjuk karena secara geografis berada di tengah kota. Ini adalah yang kedua dan meski terlaksana lebih baik dari sebelumnya, saya mewakili pemerintah meminta maaf jika ada kekurangan," paparnya menambahkan
Proses boyong yang diberangkatkan dari Alun-Alun Berbek menuju Kota Nganjuk dilepas oleh Kepala Dinas Pariwisata, Sri Handayani. Menandai proses kegiatan diikuti para pejabat terkait di Kota Angin. (bam/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News