MAKKAH, BANGSAONLINE.com – Mayoirtas jemaah haji mulai meninggalkan tenda kota Mina, Arab Saudi, pada Rabu dinihari, 19 Juni 2024 atau Selasa sore, 18 Juni 2024 waktu setempat. Pada hari kedua Tasyrik ini mereka melakukan ritual melempar jumrah ke tiga tiang Jamarat yang melambangkan setan.
Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pada hari itu umat Islam dilarang berpuasa sunnah. Saat itu Jemaah haji berada di Mina untuk ibadah melempar jumrah.
Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia 2024 Banyak yang Kena Diare, Kemenag Minta Evaluasi Makanan di Arab Saudi
Sambil melantunkan takbir “Allahu akbar”, jemaah melempar jumrah (kerikil) ke Jamarat Al-Sughra (pilar kecil), kemudian Jamarat Al-Wustha (pilar sedang), dan terakhir Jamarat Al-Aqaba (pilar terbesar). Masing-masing tujuh kali.
Jemaah yang terburu-buru dapat segera meninggalkan Mina. Lalu berangkat ke Masjidil Haram di Makkah untuk melakukan Tawaf Wada. Yaitu Tawaf perpisahan atau tawaf terakhir yang wajib dilakukan sebelum pulang ke negaranya masing-masing. Tawaf wada juga bisa dimaknai sebagai tawaf terakhir penghormatan terhadap Baitullah atau Ka'bah.
Seperti dilaporkan Tempo mengutip dari Saudi Gazette, jemaah haji yang terburu-buru diperbolehkan meninggalkan Mina menuju Makkah sebelum matahari terbenam. Jika tidak, mereka harus menginap satu hari lagi di Mina dan dapat melempar jumrah. Menurut Saudi Gazette, mayoritas jemaah telah meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam pada hari Selasa.
Baca Juga: Skema Murur, Mabit di Muzdalifah Wajib atau Sunnah Haji? Ini Kata Prof Kiai Imam Ghazali Said
Otoritas Saudi telah membuat pengaturan untuk keberangkatan jemaah dari Mina sesuai jadwal dua hari yang mereka siapkan untuk menghindari kemacetan di Jembatan Jamarat serta untuk memastikan kelancaran pergerakan mereka ke Masjidil Haram untuk melakukan Tawaf Wada. Otoritas Umum Transportasi (TGA) telah menyiapkan 2.460 bus untuk transportasi jemaah.
Jemaah berangkat dari tenda mereka di Mina menuju kompleks Jamarat sesuai waktu yang dijadwalkan pada Selasa sore. Mereka mencapai Jamarat dengan menggunakan Kereta Mashaer dan bus, sementara jemaah yang tinggal di tenda-tenda di dekat Jamarat berjalan kaki menuju bangunan tersebut.
Setelah selesai melempar jumrah, jemaah kembali ke tenda mereka, mengemas barang bawaan mereka dan menaiki bus yang membawa mereka ke Makkah. Meskipun haji berakhir secara resmi pada hari Rabu, hari ketiga Tasyrik, jemaah diperbolehkan berangkat sehari lebih awal ke Makkah.
Baca Juga: Minta Kebijakan Murur Dievaluasi, Prof Kiai Imam Ghazali: Hajinya Digantung, Tak Sempurna, Jika...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News