GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pasangan bakal calon bupati (bacabup) dan bakal wakil bupati (bacawabup) Gresik, M Syahrul Munir dan Triputro Utomo (SanTri) intens turun ke masyarakat untuk menggalang dukungan.
Pasangan yang mendapatkan rekom PKB dan Partai Nasdem tersebut kali ini turun menyapa relawan dan kader Partai Nasdem di Kecamatan Driyorejo, Minggu (30/7/2024).
Baca Juga: Pro Bumbung Kosong, Usulan DPC PDIP Gresik Pecat Bagus dan Medy Tak Direspons DPD Jatim
"Kami turun ke Driyorejo selain untuk menyapa relawan dan pendukung, juga untuk meminta masukan," ucap Syahrul kepada BANGSAONLINE.com, Senin (1/7/2024).
Menurutnya, banyak masukan dari relawan dan pendukung selama dialog.
"Antara lain, soal banjir di Kecamatan Driyorejo setelah adanya perbaikan jalan," ungkap Ketua Fraksi PKB DPRD Gresik ini.
Baca Juga: Di Hadapan Pecinta Ludruk, Gus Yani Ajak Lanjutkan Program yang Belum Tuntas
Menurut Syahrul, banjir terjadi karena Pemkab Gresik tidak memperhatikan masukan dan saran masyarakat sekitar saat melakukan perbaikan jalan.
"Kami kira kalau ada komunikasi baik antara pemerintah dan masyarakat, masukan masyarakat didenga, insya Allah persoalan banjir tersebut bisa dituntaskan dengan mudah," tuturnya.
Selanjutnya, Syahrul menyoroti beberapa persoalan seperti angka pengangguran di Gresik yang tinggi. Padahal Kabupaten Gresik adalah daerah industri.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong Hadiahkan Uang ke Penangkap Pelaku Money Politic Pilkada Gresik 2024
Selain itu, kerusakan jalan, kelangkaan pupuk bersubsidi saat musim tanam, banyaknya anak putus sekolah, dan sejumlah persoalan lain.
"Gresik ini kabupaten besar. Untuk membangun daerah yang besar ini tidak bisa sak karepe dewe (semaunya sendiri). Harus ada komunikasi yang terus menerus hingga tercipta hubungan yang harmonis antara pemerintah dan masyarakat," katanya.
"Dengan begitu, pembangunan di Gresik bisa sesuai dengan aspirasi masyarakat. Makanya kita perlu komunikasi. Selama ini, komunikasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat masih kurang," tambahnya.
Baca Juga: Targetkan Kemenangan Yani-Alif 90 Persen, Relawan Kebomas: Tak Perlu Urusi Pemilih Kotak Kosong
Karena itu, dirinya bersama Triputro Utomo bertekad untuk membangun Gresik agar keluar dari keterpurukan.
"Saya memutuskan maju Pilkada Gresik setelah melalui proses panjang. Perjalanan kita penuh spiritual. Awalnya, kami tidak diperhitungkan karena dianggap tidak memiliki modal logistik (uang) yang memadai di tengah politik praktis. Tapi, masyarakat sudah merasakan penguasa yang memiliki modal berlebih, tetapi tidak bisa mensejahterakan masyarakatnya," bebernya.
Sementara itu, Triputro Utomo mengakui banyak pihak yang meremehkan dan berpikir bahwa pilkada hanya pragmatis dengan mengukur dari materi kalau ingin menang. Namun, ia tidak mau menanggapi berbagai cibiran tersebut.
Baca Juga: Target Menang Total, PDIP Gresik Pasang Ribuan APK Yani-Alif dan Risma-Gus Hans
"Ya dibuktikan saja. Saya memang tidak kaya raya, tetapi cukup lah," ucapnya.
Ia mengaku tersanjung karena dilamar menjadi pendamping Syahrul Munir. Sebab, PKB Gresik sebagai partai politik pemenang pileg 2024 tanpa berkoalisi tetap bisa mencalonkan sendiri dalam Pilkada Gresik 2024.
"Saya dan Mas Syahrul maju pada Pilkada Gresik beritikad untuk menjadikan Gresik lebih baik, sehingga bersedia dilamar oleh Mas Syahrul Munir untuk maju di Pilkada 2024," ungkapnya.
Baca Juga: Dukung Kotak Kosong, Usulan Pemecatan Bagus dan Chumaidy dari Pengurus Belum Turun dari PDIP
"Saya dan Mas Syahrul juga memiliki kesamaan tujuan untuk memperbaiki birokrasi dari praktik yang buruk. Jika Allah SWT mentakdirkan kami menjadi pemimpin Gresik lima tahun kedepan, kami akan menjalankan amanah rakyat dengan sebaik-baiknya," pungkasnya. (hud/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News