GRESIK, BANGSAONLINE.com - Warga Desa Yosowilangun, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, menggelar haul ke-60 dengan ziarah ke makam leluhur.
Selain ziarah, haul juga diisi dengan kegiatan religi selama tiga hari, Kamis-Sabtu (25-27/7 2024). Kegiatan tersebut untuk menjaga tradisi yang telah dilakukan para pendahulu desa sejak 60 tahun silam.
Baca Juga: Gandeng KWG, AKD Kecamatan Gresik Beri Edukasi Literasi Media kepada Perangkat
Kepala Desa (Kades) Yosowilangun, Abdur Rosyid, menyampakan saat ini desanya mengalami perkembangan luar biasa. Antara lain, menjadi wilayah perkotaan dan dikelilingi banyak industri.
Menurutnya, para pendatang dengan beragam latar belakang banyak berdatangan. Untuk itu, menjaga tradisi dan sejarah desa merupakan keniscayaan agar generasi muda desa tetap mengenali jati dirinya di tengah perubahan.
"Perubahan tidak bisa kita hindari. Perubahan ini juga memiliki dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tapi agar generasi muda desa tetap mengenali jati diri dan asal usulnya, Pemdes Yosowilangun memanfaatkan momen haul desa sebagai media untuk menjaga tradisi dan sejarah desa," ucapnya, Sabtu (27/7/2024).
Baca Juga: Eks Kades Sekapuk Gresik Penggagas 'Desa Miliarder' Ditetapkan Tersangka Dugaan Penggelapan Aset
Disampaikan Rosyid, kegiatan haul ke-60 pertama diisi dengan ziarah makam leluhur, di antaranya, ziarah di Makam Mbah Tumenggung Regent sebagai leluhur desa setempat. Kemudian ziarah di Makam KRT Pusponegoro dan Mbah Joko Untung.
Kegiatan ziarah ini, menurutnya, sebagai motivasi generasi muda untuk berkontribusi dan memajukan desa seperti pesan leluhur.
"Kita mengajarkan kepada generasi muda biar mengetahui sejarah desa dan mengerti perjuangan leluhurnya dalam memajukan desa. Harapannya kegiatan ini memotivasi dan menginspirasi generasi muda untuk turut aktif memajukan desa seperti yang telah dilakukan para leluhur," tuturnya.
Baca Juga: Anggaran BK dan Pokir DPRD Gresik Berkurang, Pemdes Slempit Gelar Musdes P-APBDes 2024
Haul ke-60 Desa Yosowilangun juga diisi dengan kegiatan pembacaan selawat, khatmil Quran, ishari, dzikir, dan istighotsah, serta tasyakuran. Kegiatan religi ini menguatkan jati diri generasi muda desa jika Yosowilangun yang merupakan bagian dari Gresik sebagai Kota Santri. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News