
MALANG,BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Satuan Polisi Pamong Praja semakin gencar memberantas peredaran rokok ilegal melalui sosialisasi di berbagai event kegiatan.
Salah satunya melalui sosialisasi yang dilakukan dalam kegiatan Kejuaraan Taekwondo Jatim Open Piala Koni Pusat 2024.
Baca Juga: BPBD Kota Madiun Adakan Sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Bencana
Kejuaraan Taekwondo digelar mulai hari Sabtu sampai Minggu 3-4 Agustus 2024 bertempat di Gor Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang dengan jumlah peserta total 962 atlet terdiri dari 177 atlet prestasi 785 dan atlet festival.
“Kegiatan ini diikuti oleh 4 Provinsi diantaranya Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Sulawesi Tengah” kata Hari sunarko selaku ketua panitia
Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah Satpol PP Kabupaten Malang Bowo mengatakan, sosialisasi Gempur Rokok Ilegal memang harus menyasar dari semua lapisan.
Baca Juga: Jelang Porprov Jatim 2025, KONI Kabupaten Mojokerto Gelar Tes Fisik dan Kesehatan untuk 590 Atlet
Mulai dari anak usia dini sampai orang dewasa harus mendapatkan sosialisasi tentang Gempur Rokok Ilegal.
“Gempur rokok Ilegal ini sangat berkontribusi besar terhadap penerimaan negara dari segi pajak. Penerimaan pajak negara ini dipergunakan dan kembali ke masyarakat dalam bentuk pembangunan fisik, pelayanan kesehatan maupun kesejahteraan masyarakat” kata Bowo di depan awak media, Sabtu (3/8/2024)
Baca Juga: Putra Mantan Wali Kota Probolinggo Dikabarkan Nyalon Ketua KONI
Bowo juga mengatakan, dalam gempur rokok ilegal di Kabupaten Malang ini ada dua kegiatan yang selalu dilakukan Satpol PP.
Pertama adalah pencegahan dalam bentuk sosialisasi dan kedua adalah penindakan dalam bentuk pemberantasan secara gabungan dengan melibatkan dari Satpol PP, Bea Cukai dan Kepolisian maupun TNI.
Untuk penindakan bersama dengan Bea Cukai Malang, pada tahun 2024 ini sudah melaksanakan 8 kali operasi. Dan hasilnya cukup lumayan.
Baca Juga: Bea Cukai Amankan Jutaan Barang Selundupan di Program 100 Hari Kabinet Merah Putih
Sementara dalam sosialisasi saat ini merupakan bagian kolaborasi dari kegiatan Satpol PP Kabupaten Malang dan Koni.
“Kita berkolaborasi, sehingga kita dapat menyampaikan informasi kepada khalayak melalui event-event seperti ini. Tapi dibalik itu, kita juga banyak melakukan sosialisasi juga melalui kegiatan keagamaan, budaya, kegiatan operasi sobo kampong, operasi sobo pasar” terangnya
Sementara itu, Hendrik Hermawan selaku Pemeriksa Bea Cukai Ahli Pertama menyampaikan bahwa pada event kejuaraan taekwondo piala Koni Pusat tahun 2024, Bea Cukai Malang bersama Satpol PP Kabupaten Malang mengharapkan dengan sosialisasi Gempur Rokok Ilegal ini bahwa masyarakat paham akan ketentuan cukai.
Baca Juga: OKK GM Grib Jaya Jatim Nyalon Ketua KONI Kota Probolinggo
“Di rokok ilegal ini ada 5 kategori, yang pertama ada rokok polos atau rokok yang tidak dilekati oleh pita cukai sama sekali dengan cirri-ciri harganya murah. Kedua ada rokok yang dilekati dengan pita cukai bekas, pita cukainya asli tapi bekas pakai, cirinya biasanya ada bekas lem atau bekas sobekan” ungkapnya
“Ketiga ada rokok dengan pita cukai palsu, jadi murni dari pita cukai yang digunakan bukan dari pita cukai dari pemerintah. Keempat adalah rokok salah peruntukkan, yakni rokok yang berisi 20, tapi dilekati dengan pita cukai isi 12. Dan kelima ada rokok dengan pita cukai salah personalisasi, yakni rokok merk A yang dilekati pita cukai merk B. jadi beda pabrik. Karena semua pabrik memiliki kode personalisasi masing-masing” tambahnya
Baca Juga: Geger! Warga Karangploso Malang Temukan Bayi Berjenis Kelamin Perempuan
Ia juga menjelaskan bahwa Bea Cukai Malang bersama Satpol PP Kabupaten Malang selama tahun 2024 ini sudah melakukan tindakan sebanyak 104 penindakan dengan total 16 juta batang di 3 wilayah yakni Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu. Dan untuk kerugian Negara sampai tanggal 31 Juli 2024 sekitar Rp. 12 miliar. (dad/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News