TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Ketua Komisi III DPRD Trenggalek, Pranoto, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima aspirasi dari 6 orang warga terdampak pembangunan jembatan di Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan.
“Semua aspirasi sudah kami tamping dan lebih lanjut tentunya akan kami sampaikan dan kami koordinasikan dengan pihak terkait,” ujarnya pada Jumat (9/8/2024).
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut RAPBD 2025 Disahkan Jadi Perda
Politisi dari PDIP ini mengatakan yang menjadi penyebab mereka datang ke gedung DPRD, dan menyampaikan aspirasi karena adanya dampak sosial, serta ekonomi akibat dari pembangunan jembatan tersebut.
Adapun dampak ekonomi, kata Pranoto, mengutip pernyataan dari sejumlah warga adalah di sekitar pembangunan jembatan terdapat usaha pertokoan milik warga. Praktis ketika pembangunan jembatan dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan, dan masih berlangsung hingga sekarang, akses lalu lintas tertutup sementara dampak sosial meliputi debu dan suara.
“Mencari untung ekonomi ini pasti mesti agak terganggu karena buka tutup, sehingga ekonominya agak macet atau berkurang,” katanya.
Baca Juga: DPRD Trenggalek Terima Aspirasi Masyarakat Peduli Lingkungan
Pranoto kemudian mengatakan yang menjadi tuntutan mereka adalah meminta adanya kompensasi. Sementara kompensasi yang diberikan oleh pihak pengusaha atau pelaksana pembangunan proyek jembatan senilai Rp500 ribu ditambah lagi Rp1 juta dari DPUPR Trenggalek.
Menurut mereka, lanjut Pranoto, kompensasi senilai Rp1,5 juta tidak seimbang dengan dampak yang ditimbulkan dalam kurun masa pembangunan jembatan.
Pranoto mengatakan persoalan dimaksud bisa saja dibantu Pemkab Trenggalek dengan catatan bila terdapat aturan yang membolehkan. Selain itu pembangunan jembatan dibiayai dari anggaran pemerintah pusat dalam hal ini BPJN (Balai Pembangunan Jalan Nasional). (adv/man/mar)
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut Anggaran Pembangunan Jalan 2025 Bertambah dari 80 Jadi 90 Miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News