TUBAN, BANGSAONLINE.com - Aksi sekelompok pemuda yang menghajar seorang pengunjung Wisata Pantai Semilir Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, viral di media sosial, Selasa (17/9/2024).
Dalam video yang beredar, pemukulan bermula ketika korban disuruh melepas bajunya oleh 4 terduga pelaku.
Baca Juga: Hakim PN Tuban Vonis Penebang Kayu Jati Milik Perhutani 10 Bulan dan Denda Rp500 Juta
Sekelompok pemuda itu tidak terima dengan kaos yang digunakan korban yang merupakan atribut organisasi pekerja rantau.
Tak hanya meminta melepaskan kaos, para terduga pelaku juga memukuli korban. Sedangkan kekasih korban berusaha untuk melerai.
Menanggapi video yang viral itu, Kepala Desa Socorejo, Zubas Arief Rahman, membenarkan peristiwa itu terjadi di Pantai Semilir. Menurutnya, kedua belah pihak sudah sepakat damai di tempat.
Baca Juga: Jelang Penetapan Tersangka Kasus Perusakan Pagar Warga Desa Mlangi, Pelapor Kembali Diperiksa
Korban juga sempat diberi pengobatan serta diantar pulang oleh warga melalui jalan lain agar tidak terjadi yang kedua kalinya.
"Kejadian ini murni antar pengunjung, bukan ada campur tangan warga sekitar. Dan saya pastikan kejadian tersebut tidak terulang lagi," tegas Arief.
Baca Juga: Razia Balap Liar, 158 Motor Diamankan di Mapolres Tuban
Guna menghindari kejadian, serupa Arief mengaku telah berkoordinasi dengan berbagai pihak agar Wisata Pantai Semilir semakin aman.
Pihaknya mendorong pokdarwis agar terus melakukan patroli rutin guna menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, termasuk tindak kejahatan lainnya.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian guna mengamankan terduga pelaku pengeroyokan," timpalnya.
Baca Juga: 3 Terdakwa Penyelundupan Pupuk Subdisi dari Madura Dituntut Hukuman Berbeda, Paling Lama 4 Bulan
Sementara itu, Penjaga Pantai Semilir, Sohib, menceritakan sebelum kejadian itu korban bersama kekasihnya sedang berfoto-foto.
Namun, tiba-tiba 4 orang terduga pelaku sedang menghampiri korban dan diminta melepas bajunya. Sebab, baju yang digunakan oleh korban adalah beratribut komunitas rantau.
"Setelah minta pertolongan, kemudian kami langsung melerainya dan memberikan pertolongan pada korban," pungkasnya. (wan/rev)
Baca Juga: Puluhan Nasabah Laporkan Pimpinan dan Pengurus Koperasi BMT BUS Tuban
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News