MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Ratusan buruh gabungan sejumlah perusahaan di kawasan Ngoro Industri Persada (NIP) Kabupaten Mojokerto bergerak ke Surabaya untuk menyuarakan keprihatinan atas ketidakstabilan ekonomi Negeri ini. Para buruh ini bergabung dengan rekan mereka untuk mendesak Presiden Jokowi mengambil sikap atas persoalan anjloknya Rupiah.
"Kami meminta Presiden Jokowi tidak menanggapi enteng gejolak keuangan kita. Sebab, ketidakstabilan ekonomi ini bisa berujung pada PHK besar-besaran atas buruh," ujar Ketua Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek), Mirah Sumirah, Selasa (1/9).
Baca Juga: May Day, Ribuan Buruh Asal Sidoarjo Bergerak ke Surabaya, Ini Tuntutannya
Dalam kesempatan itu ia mendesak pemerintah agar memperhatikan kepentingan pekerja dan rakyat sesuai dengan amanat UUD 1945. "Sikapi persoalan ini dengan menstabilkan perekonomian Negeri ini dan jangan ada PHK," pungkasnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Mojokerto, Tri Mulyanto berharap buruh bisa menahan diri dengan tidak menggelar aksi turun jalan. "Kita menghimbau para buruh dapat menjaga situasi agar tetap kondusif. Sementara ini jangan turun jalan agar pemimpin Negeri ini bisa mengambil langkah," katanya.
Ia memberikan pengertian kepada organisasi-organisasi buruh agar tidak mengelar aksi demo. Sebab, katanya, jika tidak maka situasi bisa jadi makin runyam. Mantan Kasatpol PP setempat ini tidak mengelak ancaman PHK massal selama krisis keuangan terjadi. Namun ia belum bisa memberikan data secara pasti karena pihaknya masih mengumpulkan data lapangan.
Baca Juga: May Day Situbondo, Ini 5 Tuntutan Buruh yang Anggap Pemkab Tak Efektif
Perusahaan-perusahaan yang ia waspadai adalah perusahaan sistem padat karya seperti pabrik mebel dan sepatu. "Ini yang kita waspadai, yaitu perusahaan padat karya yang jumlah karyawannya mencapai ribuan. Bahan baku impor tapi nggak ekspor, babak belur. Karena mereka tidak bisa menekan harga," terangnya.
Meski demikian ia mengaku telah melakukan antisipasi gejolak sosial akibat PHK. Caranya, Disnaker bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan agar menginformasikan kebutuhan karyawan yang nantinya akan diteruskan Disnaker melalui penempelan papan informasi kerja. (yep/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News