PASURUAN, BANGSAONLINE.com – Khofifah Indar Parawansa menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Al Ikhlas Rembang Pasuruan, Selasa (24/9/2024) malam.
Dalam acara yang dihadiri ratusan warga itu, Khofifah mendapat doa dari dua putra pendiri Jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU). Yaitu Dr KH Hasib Wahab Hasbullah (Gus Hasib), putra pendiri NU KH Abdul Wahab Hasbullah dan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, putra KH Abdul Chalim yang juga pendiri NU.
Baca Juga: Khofifah Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Pasuruan
Baik Kiai A. Wahab Hasbullah maupun Kiai Abdul Chalim sama-sama pejuang kemerdekaan RI yang telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Selain doa dari Gus Hasib dan Kiai Asep, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU itu juga mendapat doa dari KH Fuad Noerhasan, pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan.
Tiga kiai itu memimpin doa secara bergantian dan diamini para kiai dan nyai serta ratusan warga yang hadir. Para kiai itu berdoa semoga Khofifah ditakdir memimpin Jawa Timur periode kedua untuk melanjutkan prestasi pembangunan yang telah dirasakan masyarakat Jatim bersama wakil gubernur Emil Elestianto Dardak.
Baca Juga: Khofifah Undang Menkop Jadi Narasumber Kongres VIII Muslimat NU di Surabaya
Mengutip Hadits, Kiai Asep menyatakan bahwa kita dianjurkan minta doa sebanyak-banyaknya kepada orang lain.
“Karena kita tidak tahu dari lisan siapa doa itu dikabulkan oleh Allah SWT,” kata pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amnatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu.
Sebelumnya, saat menyampaikan sambutan, Khofifah memang minta doa kepada para kiai dan semua masyarakat yang hadir agar diberi kelancaran dan kemenangan dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang.
Baca Juga: Pantau Banjir di Grati Pasuruan, Pj Gubernur Jatim Salurkan Bantuan dan Pastikan Hal ini
“Besok (Rabu, hari ini-Red) mulai kampanye. Mohon doanya para kiai, bu nyai dan bapak ibu, semoga kami diberi kelancaran dan kemenangan,” ujar Khofifah dalam pidato singkatnya di pesantren yang diasuh KH Mahrus Ali itu.
Khofifah mengungkapkan bahwa dalam pengundian nomor urut pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur dirinya mendapat nomor 2.
“Semoga ini isyarat untuk memimpin Jatim (periode) kedua,” harap perempuan terbanyak mendapat penghargaan selama menjabat gubernur Jawa Timur itu.
Baca Juga: Bakal Gelar Kongres Ke-18, Khofifah Bersama PP Muslimat NU Silaturahmi dengan Menag RI Nasaruddin
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu kemudian menceritakan salah satu prestasi Jawa Timur. Terutama dalam penndidikan. Yaitu tentang perolehan beasiswa dari Universitas Al Azhar Kairo Mesir untuk Jawa Timur.
Menurut Khofifah, beasiswa Universitas Al Azhar itu telah berjalan sejak dirinya menjabat gubernur. Sebanyak 20 santri atau siswa dari Jawa Timur dikirim ke Al Azhar untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi internasional itu.
Namun, setelah dirinya bertemu dengan Rektor Universitas Al Azhar, Prof Dr Salamah Daud, beasiswa untuk Jawa Timur ditambah tiga beasiswa lagi.
Baca Juga: Mitigasi Narkoba dan Judol, Kongres XVIII Muslimat NU Hadirkan Mensos Gus Ipul Sebagai Pembicara
“Jadi Jawa Timur sekarang mendapat 23 beasiswa dari Al Azhar,” tutur Khofifah yang dalam survei Poltracking Indonesia menempati urutan teratas, 57,3 persen. Sementara Risma-Gus Hans, 22,7 persen dan Luluk-Lukman, 2,2 persen. Sebanyak 17,8 persen responden belum menentukan pilihan.
Menurut Khofifah, jumlah beasiswa Universitas Al Azhar untuk Jawa Timur itu mengalahkan jumlah beasiswa yang diperoleh Kementerian Agama (Kemenag) RI.
“Kemenag mendapat 20 beasiswa,” tutur mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan era Presiden Gus Dur dan Menteri Sosial RI pada era Presiden Jokowi itu.
Baca Juga: Apresiasi Khofifah di Hari Sukarelawan Internasional: Garda Depan Penanganan Bencana dan Kemiskinan
Jadi selisih tiga beasiswa, lebih tinggi Pemprov Jawa Timur yang dipimpin Khofifah.
Dalam acara yang diprakarsasi para lora dan ning - diantaranya H. Kholili - itu hadir Habib Abu Bakar Assegaf Bangil, Dr KH Muchlis Muhsin Bangkalan, dan kiai lainnya. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News