NGANJUK,BANGSAONLINE.com - Museum Anjuk Ladang yang beradi di jalan Gatot Subroto, Kelurahan Kauman, Kecamatan/Kabupaten Nganjuk mendapat perhatian khusus untuk ditata kembali sebagai tempat edukasi yang menarik pengunjung.
Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten nganjuk melakukan kegiatan kajian dan seminar Museum.
Baca Juga: Seminar Kajian Koleksi Museum Anjuk Ladang, Disporbudpar Nganjuk Harap Jadi Tempat Edukasi
Apalagi, berdirinya suatu Museum jadi sarana pengenalan tentang sejarah dan pengetahuan asal muasal suatu daerah.
Kabid Kebudayaan Disporabudpar Amin mengatakan, berbagi upaya dan penataan terkait pelayanan agar cinta museum terus dilakukan.
Maka untuk pencapaian lebih maksimal perlu ada kajian dan seminar terkait penataan benda-benda yang mempunyai nilai histori agar bisa dimengerti dan dipahami. Selain itu juga bertujuan membangun tolak ukur bahwa Museum Anjuk Ladang menjadi wahana edukasi.
Baca Juga: Tim Arkeolog BPK Temukan Patirtan Baru dan Gentong di Selatan Candi Klotok Kota Kediri
"Diakui bahwa Nganjuk memiliki berbagai macam benda sejarah dan benda purbakala, bahkan banyak temuan berbagai fosil yang saat ini menjadi kajian para arkeolog", kata Amin Fuadi, kepada BANGSAONLINE, Senin (30/09/2024).
Ia mengatakan bahwa Kabupaten Nganjuk saat ini perlu memiliki musium arkeologi dan saat ini akan di bangun di Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk.
Direncanakan musium tersebut sebagai tempat penyimpanan koleksi benda purbakala berupa fosil hewan purba.
Baca Juga: Mengulik Sejarah Hari Pahlawan dengan Mengunjungi Destinasi Wisata Sejarah di Surabaya
"Benar sekali bahwa kawasan hutan Tritik sebagai kawasan yang banyak sekali temuan fosil", terangnya.
Banyak sekali hasil temuan yang telah disimpan di Musium anjuk ladang. Baru-baru ini tim arkeolog telah menemukan fosil hewan purba Ephileptobos. Sejenis binatang banteng kerdil dikategorikan bofide.
"Inilah yang saat menjadi perhatian kita, bagai mana hasil kajian dan seminar ini mendapat nilai positif", cetusnya.
Baca Juga: Kadisbudparpora Kota Kediri Akui Museum Airlangga Simpan Bukti Sejarah Panji-Galuh
"Saya juga berharap dukungan dari berbagai pihak, agar pembangunan museum geologi bisa selesai di tahun 2025. Karena banyak sekali hasil temuan berupa fosil yang masih ada di lokasinya, dikhawatirkan akan mengalami kerusakan jika tidak cepat diamankan", pungkas Amin. (bam/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News