Gunakan Rp1,9 Miliar dari DBHCHT 2024, Dinkes Situbondo Bangun 152 Jamban

Gunakan Rp1,9 Miliar dari DBHCHT 2024, Dinkes Situbondo Bangun 152 Jamban Kantor Dinkes Situbondo.

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo membangun jamban untuk masyarakat menggunakan anggaran (dana bagi hasil cukai hasil tembakau) tahun ini senilai Rp1,9 miliar, Jumat (27/9/2024).

“Penggunaan anggaran untuk kepentingan masyarakat, yakni untuk membangun jambanisasi. Hal ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo untuk menikatkatkan derajat kesehatan masyarakat,” kata Kepala Dinkes Situbondo, Sandy Hendrayono.

Baca Juga: Satpol PP Kabupaten Malang dan Bea Cukai Sosialisasikan Gempur Rokok Ilegal lewat Konser

Ia menyebut, program membangun jamban atau Jambanisasi menyasar 152 unit di Situbondo.

“Untuk pembangunan jamban tersebut dilakukan oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM) di setiap desa,” ujarnya.

Dinkes Situbondo, kata Sandy, hanya memberikan uang kepada KSM melalui transfer Bank Jatim. 

Baca Juga: Pemkab Sumenep Percepat Pemanfaatan DBHCHT untuk Kesejahteraan Masyarakat

“Jadi yang mengerjakan pembangunan bukan Dinkes Situbondo, melainkan KSM yang melaksanakan, Dinkes hanya mengawasi pelaksanaannya saja," tuturnya.

Dikatakan olehnya, target penyelesaian Jambanisasi yang dilaksanakan oleh KSM hingga akhir tahun ini. 

“Pembangunan jambanisasi itu sebanyak 152 unit di 26 desa yang menjadi sasaran program. Dari 26 desa tersebut, 23 di antaranya merupakan desa yang belum ODF. Seperti Jatisari, Ketowan, Jetis, Widoropayung, Curasuri, Kumbang Sari, Patemon, Semambung,” paparnya.

Baca Juga: Pemkot Kediri Hentikan Program Banmod Tahap II Jelang Pilkada 2024

"Lalu Desa Sumberanyar, Dawuhan, Bletok, Mlandingan Wetan, Alasbayur, Campoan, Sumberanyar, Rajekwesi, Bugeman, Tambak Ukir, Klampokan, Kandang, Peleyan, Wonokoyo, dan Gadingan. Pencairan dana tahap pertama telah dilakukan pada 27 Agustus 2024 lalu, karena progres pelaksanaan Jambanisasi telah mencapai lebih dari 50 persen,” imbuhnya.

Pembangunan jamban, lanjut Sandy, menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Situbondo, dan memutus mata rantai penyebaran penyakit di masyarakat. 

“Dengan dibangunnya jamban di daerah terpencil, kami harapkan masyarakat tidak lagi BAB dan Mandi sembarangan,” pungkasnya. (adv/sbi/mar)

Baca Juga: Program Sehati Bung Karna, Kepala Desa Curah Tatal Ingin Keberlanjutan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO