NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Setelah salah satu supplier di wilayah kecamatan kota Nganjuk mengeluh karena 10 hari tidak mendapatkan pasokan Elpiji 3 kg, kini ganti di wilayah kecamatan Sukomoro mengalami kelangkaan Elpiji 3 kg.
Salah seorang pedagang ayam goreng warga Kelurahan/Kecamatan Sukomoro, Hendro Santoso (40), mengaku kesulitan mendapatkan Elpiji 3 kg. "Harganya juga sudah naik, biasanya harga eceran di Sukomoro berkisar antara 17 ribu hingga 18 ribu rupiah," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan Senin (7/9). Ditambahkan oleh Hendro, kelangkaan ini mengakibatkan dirinya harus mencari Elpiji hingga keluar kecamatan Sukomoro. .
Baca Juga: Hari Terakhir Kampanye, Bunda Ita-Mbak Zuli Keliling Nganjuk Dikawal Rombongan Ledang dan Becak
Informasi yang berhasil dihimpun, di wilayah kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk, harga Elpiji 3 kg sudah mencapai 25 ribu rupiah. Sedangkan di wilayah kecamatan Bagor mencapai harga 20 ribu rupiah.
Terpisah Suhartadi Kabid Pertambangan Indakoptamben Kabupaten Nganjuk, saat dikonfirmasi hal ini, mengatakan jika pasokan Elpiji sudah ditentukan oleh masing-masing kebutuhan atau kuota dari wilayah masing-masing. Terkait dengan harga elpiji yang mulai naik, Suhartadi mengaku masih akan mengklarifikasi hal tersebut.
Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kg di tingkat konsumen adalah 16 ribu rupiah sesuai surat edaran Gubernur yang baru. "Jadi apabila ada supplier yang menjual diatas HET maka kami akan mengklarifikasi hal tersebut," pungkasnya. (dit/rvl)
Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News