SURABAYA, BANGSAONLINE.com - BPS Jawa Timur merilis IPM atau Indeks Pembangunan Manusia pada tahun ini per 2 Desember 2024, di mana menunjukkan kemajuan yang signifikan sebesar 75,35 persen. Artinya angka tersebut meningkat 0,938 persen poin dibandingkan tahun lalu, yakni 74,65 persen.
Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, menyatakan bahwa status capaian IPM Jatim masuk kategori tinggi, pada rentang 70-80 persen. Bahkan, persentasenya tumbuh berada pada angka 75,35 persen, di atas IPM nasional yang mencapai 75,02 persen.
Baca Juga: Di RUPS-LB Bank Jatim, Adhy Karyono Optimistis Inisiasi KUB Perkuat Kinerja Perbankan
"Alhamdulillah dengan berbagai program dan terobosan yang begitu masif di Jatim, IPM kita tumbuh dan melampaui angka rata rata IPM nasional," ujarnya di Surabaya, Selasa (3/12/2024).
Berdasarkan data BPS Jatim, lanjut Adhy, pertumbuhan IPM di Jatim sejak 2020-2023 mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 0,729 persen poin, dengan rincian 73,04 persen pada 2020, tahun selanjutnya sebesar 73,48 persen, kemudian pada 2022 sebesar 74,05 persen, dan tahun lalu sebesar 74,65 persen.
“Dari data tersebut, pertumbuhan IPM Jatim 2024 ditopang oleh meningkatnya tiga komponen pembentuk. Pertama, Komponen Umur Harapan Hidup saat lahir meningkat menjadi 75,07 per tahun dari 74,87 per tahun pada tahun 2023,” paparnya.
Baca Juga: Peroleh DIPA dan TKD 2025, Pj Gubernur Jatim Siap Optimalkan Penggunaan Anggaran
“Kemudian kedua, Komponen Harapan Lama Sekolah meningkat menjadi 13,43 per tahun dari 13,38 per tahun pada tahun 2023. Sementara komponen rata-rata lama sekolah meningkat menjadi 8,28 per tahun dari 8,11 per tahun di tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Komponen ketiga, kata Adhy, adalah Indeks Pengeluaran Riil per kapita per tahun yang merupakan representasi dari standar hidup layak di mana pada 2024 disesuaikan secara nasional sebesar Rp12,34 juta per tahun. Di Jatim, Indeks Pengeluaran Riil per kapita per tahun mengalami peningkatan Rp431 ribu atau tumbuh 3,47 persen dibanding tahun 2023 yang sebesar Rp12,421 juta per tahun.
Baca Juga: Perubahan Nomenklatur BPR Jatim, Adhy Karyono: Optimalkan Peran untuk Tingkatkan Ekonomi
Pj Gubernur Jatim pun berharap, peningkatan IPM yang ada diiringi oleh peningkatan daya beli masyarakat sekaligus peningkatan kesadaran terhadap menjaga kesehatan masyarakat.
"Alhamdulillah kenaikan IPM ini memberi dampak pada meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Jawa Timur pada usia 75,07 tahun. Kita terus berupaya agar masyarakat Jawa Timur bisa terus sejahtera dan berdaya saing," pungkasnya. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News