KOTA MALANG,BANGSAONLINE.com - Fakultas Sastra (FS) Universitas Negeri Malang (UM) dalam tiga bulan terakhir berhasil meraih penghargaan kategori indikator kinerja utama (IKU) dan Tata Kelola Fakultas.
Dekan Fakultas Sastra UM Dr. Moch. Syahri, M.Si mengungkapkan, untuk memacu semangat kerja civitas akademika UM untuk memenuhi target kinerja, rektor UM mengompetisikan capaian masing-masing kategori pada setiap bulannya antarfakultas.
Baca Juga: Hebat! FS UM Raih Juara Umum AKU Tingkat Fakultas dan Sekolah Pascasarjana
"Alhamdulillah, pada kompetisi capaian kinerja tahun ini, terhitung mulai Juli hingga November, Fakultas Sastra telah memperoleh dua belas penghargaan dari Rektor UM sebagaii fakultas terbaik untuk berbagai kategori," ujar Moch. Syahri, Kamis (5/12/2024).
Dijelaskan, pada bulan Juli dan Agustus 2024, Fakultas Sastra memperoleh penghargaan untuk kategori akumulasi capaian kinerja terbaik, pertumbuhan terbaik, dan IKU terbaik.
Bulan September, Oktober, dan November 2024 secara konsisten Fakultas Sastra memperoleh penghargaan untuk kategori IKU terbaik dan tatakelola terbaik.
Baca Juga: Beri Fleksibilitas bagi Mahasiswa Pascasarjana, Fakultas Sastra UM Punya Program Kuliah Paruh Waktu
Diungkapkan, capaian total kategori IKU Fakultas Sastra per November 2024 mencapai 177,75%. Dari 31 indikator IKU yang ditetapkan, lebih dari 20 indikator telah melampaui target yang ditetapkan.
Capaian tertinggi sebesar 840% diperoleh pada indikator jumlah mahasiswa yang mendapat rekognisi internasional non kegiatan BELMAWA yang diperoleh mahasiswa.
Lalu, capaian total kategori tatakelola Fakultas Sastra per November 2024 mencapai 645%. Dari 10 indikator tatakelola yang ditetapkan, 6 indikator telah melampau target yang ditetapkan.
Baca Juga: Media Berperan Penting Jadi Pilar Demokrasi untuk Kawal Pemilu
Capaian tertinggi sebesar 5.460% diperoleh pada indikator jumlah mahasiswa penerima beasiswa non APBN pada tahun berjalan yang mencapai 5.460%. Pada indikator ini, sebanyak 2674 mahasiswa Fakultas Sastra mendapatkan beasiswa untuk menunjang perkuliahannya di UM.
"Meski selama 4 bulan berturut-turut capaian kategori IKU dan tatakelola di Fakultas Sastra menjadi yang tertinggi di UM, namun masih ada beberapa indikator belum mencapai target. Hal itu terutama dikarenakan ketercapaian indikator tersebut sangat baik bergantung pada pihak luar," ungkapnya.
Misalnya, lanjut Moch. Syahri, indikator persentase lulusan S1 yang berhasil menjadi wiraswasta dalam rentang waktu 12 (dua belas) bulan setelah lulus dan indikator persentase lulusan S1 dan yang melanjutkan proses pembelajaran pada jenjang yang lebih tinggi.
Baca Juga: Eazy Intal: Dari Imigrasi Malang untuk Mahasiswa Asing, Perdana di UM
Dua indikator ini dinilai sangat bergantung pada keputusan yang diambil lulusan dan sangat tidak mudah mengondisikannya.
Namun, beberapa indikator lain yang belum mencapai 100% masih terus diupayakan ketercapaiannya oleh segenap civitas Fakultas Sastra.
"Meskipun kami seringkali ditetapkan sebagai fakultas dengan capaian kinerja terbaik, namun sebenarnya pada beberapa indikator kami masih harus kerja keras. Masih ada beberapa indikator belum mencapai 100%. Kami berharap, di akhir tahun akan lebih banyak lagi indikator dapat mencapai target yang ditetapkan," terangnya.
Baca Juga: Jelang Porprov Jatim, 163 Atlet di Kota Batu Jalani Tes Fisik
Secara khusus, Moch. Syahri menggarisbawahi bahwa tujuan utama dari kompetisi ini adalah meningkatnya kualitas pendidikan tinggi di UM.
Dengan berbagai indikator yang ada, fakultas dan prodi terus berupaya memberikan pengalaman belajar yang baik dan berkualitas kepada mahasiswa.
Para dosen juga dipacu untuk terus meningkatkan kualifikasinya, baik melalui pembelajaran yang inovatif, penelitian dan publikasi ilmiah pada jurnal-jurnal bereputasi, serta pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kepakaran di bidang masing-masing.
Baca Juga: Mahasiswa PPG Prajabatan Pendidikan Ekonomi UM Sosialisasi Literasi Keuangan bagi PKK Desa Permanu
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Inovasi, Sistem Informasi, Hubungan Masyarakat, dan Kerjasama, Prof. Dr. Kusubakti Andajani, M.Pd menambahkan, sebenarnya ada banyak data yang belum diinputkan pada sistem karena belum semua persyaratan administratif terpenuhi.
"Kami sedang mengupayakan kelengkapannya sehingga data-data tersebut dapat terverifikasi," ujarnya (asa/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News