JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Curah hujan tinggi membuat Afvour Watudakon meluap yang mengakibatkan ratusan rumah di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, terendam. Selain permukiman warga, air juga merendam persawahan di wilayah tersebut.
Berdasarkan pantauan di lokasi, ketinggian air bervariasi mulai dari 30-100 centimeter. Akibat banjir, aktivitas warga menjadi terganggu, seperti memasak dan sulit mendapatkan air bersih.
Baca Juga: Demo Tolak PPN 12 Persen, Mahasiswa Geruduk DPRD Jombang
Mereka menunggu jatah nasi bungkus yang dikirimkan oleh petugas dapur umum Dinas Sosial (Dinsos) setempat.
"Hari ini tidak bisa masak. Karena air sudah masuk dapur," kata salah satu warga Sumarlik (63), Senin (9/12/2024).
Ia menyatakan, banjir merendam sejak Sabtu (7/12/2024), dikarenakan hujan deras pada Jumat (6/12/2024) malam.
Baca Juga: 2 Pengedar Sabu di Jombang Diringkus
"Katanya ada tanggul jebol. Lalu airnya masuk ke dusun kami. Tapi sebenarnya banjir ini sudah langganan, tapi ini yang terparah," ucapnya.
Banjir juga merendam PT Kimia Farma yang berada di dusun setempat. Bahkan, industri farmasi itu terpaksa memulangkan karyawannya lebih pagi karena jaringan listrik sekitar padam.
Bagi pekerja yang pulang ke arah timur, terpaksa menaiki perahu karet yang sudah disiapkan oleh BPBD Jombang, karena jalan desa sebelah timur genangan airnya lebih dalam.
Baca Juga: Atasi Banjir Sejak 17 Tahun, Pemkab Jombang Normalisasi Sungai di Desa Sidokerto
Perangkat Desa Jombok, Zainal, menyebut di Dusun Beluk terdapat sekitar 380 KK (Kepala Keluarga). Begitu juga rumah di sana, jumlahnya mencapai ratusan.
"Banjir sudah masuk ke rumah-rumah itu," cetusnya.
Zainal mengatakan, banjir bermula dari hujan deras pada Jumat (6/12/2024) malam, dan mengakibatkan Afvour Watudakon meluap dan kemudian air memasuki perkampungan. Hal itu diperparah dengan adanya sumbatan eceng gondok dan kangkung di bibir jembatan.
Baca Juga: Selain Bantu Evakuasi Warga, BPBD Jatim Kirim Bantuan Logistik ke Mojokerto dan Jombang
"Air sungai meluap, lalu masuk ke permukiman warga. Ini sudah dua hari. Mulai Jumat malam hujan deras, Sabtu banjir. Nah, sekarang ini semakin parah. Debit air makin meningkat," paparnya. (aan/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News