KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, memulangkan 14 arca peninggalan sejarah Situs Tondowongso yang sempat dititipkan di Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Trowulan.
Belasan arca tersebut diperkirakan sejak 1025 yang ditemukan pertama kali di Situs Tondowongso pada 2007 dan dua tahun kemudian disimpan di BPK Trowulan. Di mana arca-arca ini hanya berasal dari Situs Tondowongso.
Baca Juga: Bupati Kediri Kirim Tim Lintas OPD Dampingi Korban Selamat Percobaan Bunuh Diri di Ngancar
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo, menyebut masih banyak arca-arca yang akan dikembalikan ke Kabupaten Kediri.
“Ini baru satu titik (dari Situs Tondowongso), insyallah kita berupaya untuk mengembalikan arca-arca yang berada di berbagai daerah termasuk (Prasasti) Harinjing yang berada di Museum Nasional,” ujarnya, Rabu (18/12/2024).
Menurut dia, peninggalan yang memiliki histori penting bagi Kabupaten Kediri itu akan ditempatkan di Museum Joyoboyo, Desa Menang, Kecamatan Pagu, karena Museum Bagawanta Bhari yang berada di belakang kantor dewan tidak bisa menampung lebih banyak arca.
Baca Juga: ZIS Baznas Meningkat Hampir 70 Persen, Bupati Kediri Launching Program Beasiswa SKSS
Meski belum dibuka secara umum, lanjut Adi, Pemkab Kediri berkomitmen untuk terus menyiapkan sarana dan prasarana Museum Joyoboyo. Menurut dia, untuk membuka sebuah museum diperlukan storyline hingga desain yang representatif.
Saat ini, kata Adi, Pemkab Kediri tengah menyiapkan desain storyline untuk museum yang tidak jauh dari Petilisan Sri Aji Jayabaya, sekaligus perencanaan pembangunan fasilitas tambahan dan pengamanan museum seperti pagar pembatas.
"Untuk desain (storyline museum) terus kita dorong untuk diselesaikan,” katanya.
Baca Juga: Bupati Kediri Dirikan Rumah Kemasan untuk Pelaku UMKM
Dari 14 arca yang berhasil dikembalikan ke Kabupaten Kediri ini, Arca Siwa Catur Muka menjadi master piece karena arca ini, merupakan arca yang bentuknya langka. Di mana biasanya catur muka ini merupakan arca brahma, tapi arca milik Kabupaten Kediri tersebut ditemukan simbol tertentu yang merujuk pada Arca Siwa.
Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4), Imam Mubarok, mendukung penuh upaya pengembalian kekayaan peninggalan sejarah. Pihaknya akan terus memberikan rekomendasi untuk pengembalian arca-arca lain.
Barok menyebutkan, kurang lebih 500 arca masih berada di berbagai daerah seperti Museum Nasional, BPK Wilayah 11, Museum Empu Tantular, hingga Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Dari ratusan arca yang ingin dikembalikan, Prasasti Harinjing yang memiliki urgensi paling tinggi untuk dikembalikan ke Kediri. Pasalnya prasasti tersebut merupakan prasasti yang menyebutkan 25 Maret sebagai hari jadi Bumi Panjalu.
Baca Juga: Bupati Kediri Jamin Kehidupan Korban Selamat Kasus Pembunuhan di Ngancar
“Harinjing ini sebagai cikal bakal hari jadi Kabupaten Kediri, kalau bisa harus dipulangkan,” ucap Barok. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News