
KOTA BLITAR,BANGSAONLINE.com - Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) pada hewan ternak kembali merebak, tak terkecuali di Kota Blitar. Kominfo mencatat 39 kasus dengan lima kasus sapi mati.
Untuk mencegah semakin banyaknya kasus, Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) memberikan vaksin PMK untuk sapi di dua kelurahan. Diantaranya Kelurahan Klampok dan Kelurahan Sukorejo.
Baca Juga: Pantau Stok dan Harga Komoditas Pangan Jelang Ramadan, DKPP Kota Kediri Monitoring ke Pedagang
Dewi Masitoh Kepala DKPP Kota Blitar mengatakan, vaksin yang diberikan tersebut merupakan jatah vaksin dari pusat, total ada 300 dosis vaksin.
"Jadi kita melakukan vaksin di dua kelurahan yakni Klampok dan Sukorejo. Kita mendapatkan jatah vaksin dari pusat sebanyak 300 dosis," ujar Dewi Masitoh.
Dia mengatakan sampai saat ini ada 39 kasus PMK di Kota Blitar. Dari 39 kasus tersebut lima diantaranya dilaporkan mati.
Baca Juga: Tetapkan Status Darurat PMK, Pj. Gubernur Jatim Imbau Penanganan Dilakukan Cepat dan Holistik
"Jadi kita ada 39 kasus dengan jumlah kematian lima," tuturnya.
Kata dia, adanya hewan ternak sapi yang mati ini karena peternak telat melaporkan kasus. Selain itu, saat ini PMK yang menyerang sapi biasanya juga disertai pilek. Sehingga lebih beresiko mati jika terserang PMK.
"Jadi masyarakat ini telat melaporkan kasus sehingga sampai mati. Karena untuk PMK saat ini memang lebih beresiko," imbuhnya.
Baca Juga: Target Vaksin PMK Capai 95 Persen di Jawa Timur
Vaksin PMK jelasnya, diprioritaskan pada hewan sehat di radius tiga kilometer dari lokasi kasus.
"Jadi yang divaksin harus yang benar-benar sehat karena kalau yang sakit beresiko," terangnya.
Sugiono peternak sapi asal Kelurahan Klampok, Kecamatan Sananwetan adalah salah satu yang sapi nya mendapatkan vaksin PMK. Kata dia, sapi milik nya sempat mengalami gejala mirip PMK.
Baca Juga: Jawa Timur Darurat PMK
Ia pun segera melakukan langkah penanganan dini dan memanggil dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut.
"Ya sempat khawatir karena kan pernah juga mengalami gejala seperti itu (PMK). Gejalanya itu panas, kejang, tidak mau makan. Kemudian saya keluarkan lendir di mulut setiap dua jam sekali dan saya panggil dokter hewan, Alhamdulillah bisa sembuh," pungkasnya. (ina/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News