Atap Ruang Kelas SDN Grudo 3 Ngawi Rusak Berat dan Siap Ambrol, Siswa dan Guru Terakhir

Atap Ruang Kelas SDN Grudo 3 Ngawi Rusak Berat dan Siap Ambrol, Siswa dan Guru Terakhir Kondisi atap yang rusak dan nyaris ambrol

NGAWI,BANGSAONLINE.com - Kondisi atap ruang kelas di 3 hampir ambrol. Tercatat tiga ruang kelas mengalami kerusakan parah.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi siswa dan guru saat proses belajar mengajar.

Baca Juga: Pohon Tumbang Timpa Atap Kafe, BPBD Ngawi Imbau Waspadai Angin Kencang

Atap yang terancam roboh berada di ruang kelas I, II, dan III. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, pihak sekolah telah memasang tiang penyangga di dalam kelas.

Namun, kondisi bangunan tetap berbahaya, terutama saat hujan deras dan angin kencang.

Saat ini, dua ruang kelas masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Kelas III dengan 31 siswa tetap belajar di ruang kelas III, sementara kelas I yang berisi 25 siswa belajar di ruang kelas II.

Baca Juga: Pangkalan LPG di Ngawi Lega, Larangan Pengecer Dicabut Pemerintah

Namun, kelas II yang terdiri dari 12 siswa terpaksa dipindahkan ke perpustakaan. Satu ruang lainnya telah dikosongkan karena dianggap terlalu berisiko.

Fatimatu Zahro, siswi kelas III, mengaku merasa khawatir dengan kondisi ruang kelasnya. Terutama saat hujan deras disertai angin kencang, mereka takut atap ruang kelas tiba-tiba rubuh.

“Takut kalau sekolahnya roboh,” tuturnya pada Jumat (7/2/2025).

Baca Juga: Bupati Ngawi Luncurkan PKG, Warga Bisa Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas

Kepala 3, Sudarwati, menjelaskan bahwa kerusakan atap sudah terdeteksi sejak tahun 2022. Meski sempat diperbaiki, kondisinya kembali memburuk pada tahun 2024.

“Tahun 2024 kemarin, saat plafon dibuka, ternyata tiang nok dan kuda-kuda atap sudah rusak parah,” kata Sudarwati.

Pihak sekolah telah mengajukan permohonan perbaikan. Namun, karena kesalahan dalam database Dapodik (Data Pokok Pendidikan), usulan tersebut belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat.

Baca Juga: Baru 4 Persen Warga Ngawi yang Punya IKD, ini Penyebabnya

Mengutamakan keselamatan siswa, pihak sekolah memutuskan untuk memindahkan KBM ke masjid yang terletak di depan sekolah.

“Untuk sementara, kegiatan belajar akan kami pindahkan ke masjid depan sekolah,” tambah Sudarwati.

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar , Zainal Fanani, menyatakan bahwa pihaknya telah meninjau kondisi sekolah. Hasilnya, kerusakan termasuk dalam kategori berat dan memerlukan penanganan segera.

Baca Juga: Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan, Dinas Pendidikan Bersama Forum Komite Gelar Rakor

“Prioritas utama kami adalah keselamatan anak-anak, jadi KBM harus segera dipindah,” ujarnya.

berencana melakukan survei ulang terhadap sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan berat. Namun, penganggaran untuk perbaikan belum bisa dipastikan karena adanya pemotongan Dana Alokasi Khusus () hingga 50 persen setelah terbitnya Inpres 1 Tahun 2025.

“Kami akan mengusulkan penganggaran melalui DAU, karena tahun ini mengalami pemotongan cukup besar,” pungkas Zainal (nal/van)

Baca Juga: Kuatkan Profesionalisme, Puluhan Penjanga Perlintasan KA di Ngawi Ikuti Pelatihan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Antisipasi Pelajar agar Tak Terjerumus Narkoba, Pemkab Nganjuk Berikan Pembekalan Penguatan Karakter':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO