
PAMEKASAN,BANGSAONLINE.com - BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Pamekasan sosialisasi 'Alur Pelaporan Kecelakaan Kerja, Manfaat Layanan Tambahan dan JMO Racing tahun 2025' di Hotel Odaita Pamekasan, Selasa (18/2/2025).
Sosialisasi ini diikuti 40 perusahaan kategori menengah di Kabupaten Pamekasan.
Baca Juga: Hebat, Mahasiswa ITS Ciptakan Gelang Sensor Pintar untuk Cegah Kecelakaan Kerja
Dalam sosialisasi itu, BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan memberikan sertifikat penghargaan kepada tiga perusahaan, yakni Kusuma Hospital, Karya Gagas Mulia dan Jaya Sentosa.
Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan santunan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan hari tua kepada keluarga Andy Satrianing Efendy yang bekerja di perusahaan Anugerah senilai Rp120.909.340.
Pemberian santunan jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, dan beasiswa kepada keluarga Miftahor Rahman yang bekerja di perusahaan Aneka Lakona Pojur senilai Rp 53.889.078.
Baca Juga: Demam Tinggi Juga Ditanggung BPJS Kesehatan, Berikut Pengalaman Warga Magetan
Terakhir, santunan jaminan kematian, jaminan hari tua, jaminan pensiun dan beasiswa yang diberikan kepada keluarga Agus Sugiyardi yang bekerja di Universitas Madura senilai Rp98.845.110.
Manfaat Layanan Tambahan dan JMO Racing
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan, Anita Ardhiana mengatakan, sosialisasi Pelaporan Kecelakaan Keja, Maanfaat Layanan Tambahan dan JMO Racing tahun 2025 ini sekaligus menjadi pertemuan silaturrahmi dengan para pekerja perusahaan di Pamekasan.
Kata dia, sebagian besar, saat ini di Kabupaten Pamekasan terdata 54 persen para pekerjanya telah didaftarkan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Baca Juga: Mobile JKN: Ketahui Risiko Dini Penyakit Kronis dengan Skrining Riwayat Kesehatan
Namun khusus sektor mandiri atau bukan penerima upah (BPU) terbilang masih kecil sekitar 5 persen yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Salah satu poin yang kami harapkan dari perusahaan ini bisa mengikutsertakan pekerja rentan di sekitarnya untuk tercover BPJS Ketenagakerjaan," kata Anita Ardhiana.
Biasanya, kata Anita, setiap perusahaan memiliki dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Baca Juga: Warga Tajinan Malang ini Bersyukur Terlindungi dengan Program JKN
Saran dia, jika CSR perusahaan itu selama ini disalurkan dalam bentuk barang, atau fasilitas yang lain, mereka juga bisa menyalurkan dalam bentuk perlindungan jaminan sosial Ketenagakerjaan dengan premi yang sangat terjangkau yaitu Rp16.800 setiap bulan.
Nantinya pekerja rentan yang dilindungi oleh perusahaan tersebut, bisa mendapatkan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.
Sehingga jika terjadi risiko, misalnya saat menjalankan pekerjaannya mengalami kecelakaan kerja atau sampai meninggal dunia, karena sakit di luar hubungan pekerjaan, bisa mendapatkan manfaatnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Madiun Serahkan Santunan JKM kepada Keluarga Almarhum Sukati
"Kalau untuk jaminan kecelakaan kerja dan meninggal dunia, kita bisa memberikan manfaat santunan, dan beasiswa untuk 2 orang anak dari TK sampai kuliah senilai Rp 174 juta. Untuk yang jaminan kematian kita memberikan manfaat Rp 42 juta," jelas Anita.
Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan apresiasi kepada perusahaan yang telah mengikutsertakan pekerjanya ke dalam program jaminan pensiun.
Menurut Anita, khusus sektor pekerja swasta tidak ada jaminan pensiun, berbeda dengan ASN.
Baca Juga: Mesin Motor Curian Susah Distater, Residivis ini Diamankan saat Hendak Maling di RS Siloam Surabaya
Sehingga kebijakan dari perusahaan yang mengikutsertakan perkejanya ke dalam program jaminan hari tua dan jaminan pensiun ini, akan memberikan kepastian masa depan bagi tenaga kerja.
"Pastinya akan meningkatkan loyalitas bagi para peserta, karena mereka merasa terjamin dari masa sekarang dan masa depannya yang bekerja di perusahaan tersebut," ujar Anita.
Kerja Sama BPJS Ketenagakerjaan dengan Fasilitas Kesehatan
Anita juga menjelaskan, manfaat layanan tambahan dari BPJS Ketenagakerjaan yakni setiap pekerja yang ada di Pamekasan bisa memiliki rumah, baik rumah baru atau rumah bekas bisa dibiayai dengan manfaat layanan tambahan dengan suku bunga jauh lebih rendah dibandingkan dengan suku bunga umum.
Baca Juga: Berkat JKN, Warga Pesantren Kediri ini Dapat Menjalani Operasi Gratis akibat Kecelakaan
Para pekerja yang sudah memiliki rumah, juga bisa mengajukan renovasi rumah. Sehingga para pekerja di perusahaan bisa memiliki hunian yang layak untuk keluarga.
"Jamsostek mobile ini memang sebagai salah satu fitur BPJS Ketenagakerjaan yang kami harapkan setiap peserta bisa mengakses, karena untuk pengecekan saldo sekarang sudah tidak dikeluarkan lagi manualnya, sehingga peserta ini kami harapkan bisa mengecek saldo secara digital," sarannya.
Selain itu, dalam aplikasi Jamsostek Mobile ini juga terdapat fitur yang lain seperti pengajuan perumahan, investasi, dan dana siaga.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Kediri Tekankan Edukasi pada Peserta Terkait Alur Layanan JKN
Penuturan Anita, dana siaga ini, setiap peserta BPJS Ketenagakerjaan bisa mengajukan pinjaman tanpa mengurangi saldo JHTnya.
"Kerjasama kita dengan Bank BRI dan Bank Raya, itu nanti bisa diajukan di situ, sehingga peserta BPJS Ketenagakerjaan bisa mendapatkan manfaat yang optimal, tidak hanya saat mereka mengalami risiko, entah itu kecelakaan kerja, kematian, PHK atau pensiun, tapi di saat mereka masih produktif bekerja di perusahaan tersebut mereka bisa mendapat manfaat yang sebesar-besarnya dari BPJS Ketenagakerjaan," ungkapnya.
Tak hanya itu, BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan juga bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit dan layanan kesehatan untuk menjamin keselamatan kerja bagi para peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Seperti bekerjasama dengan RSUD SMART, dan Rumah Sakit Umum Mohammad Noer.
Sementara, khusus rumah sakit swasta, BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan bekerjasama dengan Rumah Sakit Larasati.
Untuk faskes lain, BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan bekerja sama dengan seluruh Puskesmas dan klinik swasta yang ada di Pamekasan.
"Misalnya ada kecelakaan kerja para peserta ini bisa langsung menuju fasilitas kesehatan yang terdekat. Bisa ke rumah sakit langsung dirawat sampai sembuh," bebernya.
Menurut Anita, jika rumah sakit tersebut tidak mampu menangani pasien BPJS Ketenagakerjaan dan harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar, misal dari Pamekasan harus dirujuk ke rumah sakit Surabaya, nantinya dari rumah sakit di Pamekasan bisa langsung membuat surat rujukan ke rumah sakit rujukan di Surabaya.
"Nanti setelah tiba di rumah sakit Surabaya kami akan berkoordinasi denga BPJS Ketenagakerjaan di Surabaya, sehingga pasien ini tetap tertangani dengan baik sebagai pasien BPJS Ketenagakerjaan," jelas Anita.
Lebih lanjut, Anita menjelaskan perbedaan BPJS Ketenagakerjaan dengan BPJS Kesehatan.
Kata dia, meski sama bernama BPJS, tapi BPJS Ketenagakerjaan dengan BPJS Kesehatan memiliki kewenangan yang berbeda dan sistem yang berbeda.
Dia mengimbau seluruh pekerja yang belum terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, baik pekerja di bawah instansi, pekerja mandiri, maupun pekerja jasa konstruksi, bisa langsung mendaftar menjadi peserta ke kantor BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan.
Alasannya, karena manfaat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan ini tidak hanya dirasakan saat usia produktif masif aktif bekerja.
Melainkan saat nantinya purna kerja, manfaatnya masih terus didapatkan, bahkan sampai meninggal dunia bisa diberikan kepada ahli waris atau anak-anak yang ditinggalkan.
"Sampai putra-putrinya bisa selesai kuliah dengan adanya program dari BPJS Ketenagakerjaan," tutupnya. (bel/dim/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News