
MADIUN,BANGSAONLINE.com - BPJS Kesehatan terus menghadirkan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan berkelanjutan.
Salah satunya adalah penjaminan penuh terhadap biaya hemodialisa bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sehingga pasien gagal ginjal tidak lagi terbebani oleh biaya tinggi untuk terapi rutin mereka.
Fendy Andrianto, salah satu peserta JKN, membagikan pengalamannya saat mendampingi ibunya, penyintas gagal ginjal yang mengandalkan layanan hemodialisa secara rutin.
"Ibu saya awalnya menderita diabetes mellitus dan hipertensi, lalu mengalami pendarahan mata. Pada tahun 2022, beliau didiagnosis gagal ginjal dan sejak itu harus menjalani hemodialisa dua kali dalam seminggu," ungkapnya.
Hemodialisa merupakan prosedur medis yang menggantikan fungsi ginjal dalam menyaring racun serta kelebihan cairan dari tubuh.
Tanpa prosedur ini, pasien gagal ginjal dapat mengalami komplikasi serius yang berpotensi fatal. Oleh karena itu, akses yang mudah dan terjamin menjadi sangat penting bagi mereka.
Beruntung, BPJS Kesehatan telah menjamin biaya hemodialisa bagi peserta JKN, termasuk ibu Fendy yang terdaftar dalam segmen penerima pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Saat ini, ibu saya mendapatkan terapi rutin hemodialisa di RSUD dr. Soedono Madiun," lanjutnya.
Layanan BPJS saat Tidak Berada di Domisili
Selain menjamin biaya, kebijakan BPJS Kesehatan juga memberikan fleksibilitas bagi pasien yang ingin bepergian.
Mereka tetap bisa mendapatkan layanan hemodialisa di berbagai fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS, tanpa harus kembali ke rumah sakit rujukan awal.
Hal ini menjadi solusi bagi pasien yang ingin tetap menjalani perawatan meskipun sedang tidak berada di kota domisilinya.
“Meskipun harus menjalani hemodialisa secara rutin, ibu saya sesekali ingin berkunjung ke rumah anak-anaknya. Seperti saat ini, kami sementara tinggal di rumah adik di Madiun. Libur Lebaran nanti, ibu berencana ke rumah kakak di Bekasi,” cerita Fendy.
Agar tetap bisa melakukan terapi di lokasi lain, pasien memerlukan surat keterangan dari rumah sakit tempat mereka biasa menjalani hemodialisa.
Surat ini menjadi dokumen resmi yang memastikan pasien mendapatkan layanan di fasilitas kesehatan tujuan.
"Pihak rumah sakit juga membantu berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan di lokasi tujuan agar ibu tetap bisa mendapatkan terapi hemodialisa sesuai jadwalnya," jelas Fendy.
Kemudahan ini sangat membantu pasien dan keluarganya. Mereka tidak hanya mendapatkan kepastian perawatan medis tetapi juga tidak perlu khawatir dengan biaya tambahan.
Jaminan Layanan Terbaik
BPJS Kesehatan juga menjamin standar pelayanan yang baik di seluruh fasilitas kesehatan mitra, sehingga pasien bisa mendapatkan layanan yang optimal di mana pun mereka berada.
“Sebagai anak dari penderita gagal ginjal yang harus menjalani hemodialisa secara rutin, kebijakan ini sangat membantu keluarga kami.
Sekarang, ibu saya bisa cuci darah di rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS tanpa perlu khawatir dengan biaya tambahan,” tutur Fendy.
Selain itu, Fendy mengapresiasi kemudahan layanan yang semakin baik. Mulai dari administrasi hingga layanan medis di fasilitas kesehatan, semuanya kini lebih cepat dan tanpa diskriminasi terhadap asal pasien.
“Kami berterima kasih atas adanya Program JKN. Bagi keluarga kami, program ini sangat membantu. Semoga ke depannya Program JKN terus berlanjut agar manfaatnya bisa dirasakan oleh lebih banyak masyarakat Indonesia,” pungkasnya. (adv/fer)