KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Puluhan mantan buruh rokok Pabrik Tajimas CV Top Ten Tobacco yang terletak di Jalan Ngrangkah Sepawon Dusun Bangunrejo, Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Selasa (6/10) pagi sekitar pukul 09.00 WIB, kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD dan Pemkab Kediri di jalan Sukarno Hatta Dusun Katang, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Para buruh ini meminta pada Pj Bupati Kediri untuk membantu menagih gaji mereka yang belum terbayar sejak empat bulan yang lalu, saat mereka masih bekerja.
Titik Sulistyowati kordinator aksi saat ditemui mengatakan, bahwa kedatangan mereka menggeruduk balai pemerintahan Kabupaten Kediri, meminta pada pemerintah agar mau membantu menagihkan gajji yang belum dibayar oleh perusahaan rokok Tajimas.
Baca Juga: Diingkari Ketua LMDH, Warga Satak Demo Lagi ke Kantor Kecamatan Puncu
"Semua karyawan sudah dirumahkan selama 5 bulan ini, namun gaji kami yang besaranya cuma 1,3 juta nggak dibayar. Kami juga meminta agar memperkerjakan kami yang telah dirumahkan," kata Titik.
Aksi demo sebenarnya sudah beberapa kali dilakukan oleh puluhan mantan buruh ini. "Kami sudah pernah mendatangi kantor Disnaker namun sepertinya jawaban mereka sama dengan perusahaan yang intinya perusahaan perlu efisiensi karyawan karena kolaps," kata Titik.
"Manajemen perusahaan pernah akan memberi gaji pada kami namun tidak semua karyawan dapat dan akhirnya kami tolak," imbuh Titik.
Baca Juga: Tuntut Hak Garap Tanah Perhutani, Ratusan Warga Satak Kediri Geruduk Kantor Kecamatan Puncu
Untuk diketahui, 69 karyawan pabrik rokok dipecat 5 bulan yang lalu. Mereka kemudian menuntut gaji mereka yang satu bulan dibayarkan yaitu sebesar Rp 1,3 juta. Mereka kemudian juga menuntut untuk dipekerjakan kembali. Info yang didapat di lapangan menyebutkan jika saat ini pabrik rokok Tajimas mengalami peningkatan produksi dan malah merekrut karyawan baru. (kdr1/rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News