Jemaah Haji Ilegal yang Meninggal Dunia di Gurun Pasir Ternyata Dosen UIM Pamekasan

Jemaah Haji Ilegal yang Meninggal Dunia di Gurun Pasir Ternyata Dosen UIM Pamekasan Ilustrasi. Foto: Ist

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Seorang WNI berinisial SM dari Pamekasan dilaporkan meninggal dunia setelah dikabarkan menyusup ke Mekkah menggunakan visa non-haji. Korban diketahui merupakan salah satu dosen di Fakultas Agama Islam Universitas Islam Madura (UIM).

Rekan sejawat SM yang juga menjabat sebagai Rektor UIM, Ahmad Asir, mengungkapkan rasa prihatin atas insiden tersebut. Ia mengaku sudah pernah memperingatkan SM untuk tidak berangkat haji dengan jalur ilegal.

"Kemarin sebelum berangkat, dia pernah bilang mau naik haji. Saya tanya pakai jalur resmi atau tidak, dia jawab pakai visa punya orang. Saya sudah bilang hati-hati karena pengawasan di Mekkah lebih ketat dari tahun sebelumnya, tapi dia tetap yakin akan lancar," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (3/6/2025).

Lebih lanjut, ia menceritakan sosok korban sebagai pribadi yang ceria dan ramah terhadap semua orang, terutama di lingkungan akademik. Keaktifannya di Fakultas Agama Islam membuat banyak rekan kerja turut merasa kehilangan.

"Kebetulan SM itu sangat aktif di Fakultas Agama Islam, jadi kita selalu wanti-wanti, termasuk beberapa dosen di UIM, agar berhati-hati karena ini termasuk pemberangkatan ilegal," katanya.

Hingga saat ini, Asir mengaku belum mengetahui secara pasti kronologi kejadian karena informasi yang diperoleh masih bersumber dari media.

"Pihak UIM kemarin sudah melakukan takziah dan mengungkapkan belasungkawa. Keluarga juga telah menerima berita duka, tetapi lokasi pasti SM, termasuk rumah sakit tempatnya dirawat, masih belum diketahui," ucapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pihak keluarga masih menunggu keputusan resmi dari negara, mengingat insiden ini melibatkan dua negara, yaitu Indonesia dan Arab Saudi.

"Karena secara otomatis ini menjadi tanggung jawab antarnegara, pihak keluarga masih menunggu keputusan resmi baik dari pemerintah Saudi maupun Republik Indonesia. Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang lagi, dan semoga amal almarhum diterima oleh Allah SWT," paparnya. (dim)