PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) se-Kota Probolinggo ngeluruk ke Kantor Wali Kota, Jumat (9/10) siang. Kedatangan puluhan orang dari LPM ini sebagai bentuk keresahan atas tidak cairnya dana hibah swakelola tahun 2015 total sebesar Rp 6,67 milyar yang tak kunjung cair.
Padahal, LPM sudah menyusun dan meyelesaikan rencana anggaran belanja (RAB) sebagai acuan pelaksanaan program swakelola. Di kantor Wali Kota, mereka ditemui Kepala Inspektorat Tartib Gunawan, Kabag Hukum Wahono, dan Sekretaris Bappeda.
Baca Juga: Berantas Rokok Ilegal, Bea Cukai Probolinggo Gandeng PKL
Ketua Pengawas Program LPM, Ahmad Basori mengatakan, aksi pengurus LPM tersebut dilakukan untuk mendapatkan kepastian pencairan dana hibah. "Seharusnya awal bulan September sudah cair. Tapi sampai sekarang tidak jelas. Ini bukan anggaran yang masuk PAK, tapi sudah ada di APBD 2015," tandas Basori.
Basori mengatakan, hasil penjelasan pemerintah terkait kendala pencairan tersebut adalah menyangkut regulasi Kemendagri soal dana hibah. Padahal, berdasarkan regulasi nomor 23 tahun 2014 tentang hibah LPM sudah jelas pula dijelaskan. Apalagi, lanjut Basori, LPM sudah di SK kan oleh Wali Kota tahuĊ 2015. "Katanya pemerintah masih akan konsultasi ke Kemendagri Senin mendatang. Kita tunggu lah kepastiannya," kata Basori.
Namun begitu, jika sampai 15 Oktober Pemkot tidak juga mencairkan atau memberi kepastian, LPM akan membuat gebrakan. "Kita akan buat mosi tidak percaya kepada Pemkot," tegasnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Probolinggo Gelar Audiensi dengan OPD
Aktifis LSM Kompak, Misman, mempertanyakan sikap Pemkot yang terkesan ragu cenderung takut itu. Mestinya, kata Misman, dana untuk pembangunan itu tidak ada kendala dalam realisasinya. "LPM sudah di SK kan. Ini artinya LPM sudah ada payung hukumnya. Sebelum-sebelumnya kan tidak ada masalah. Kenapa baru kali ini masalah," tegasnya.
Sementara, hingga Berita ini ditulis. Wali Kota, Hj. Rukmini SH. MSi belum berhasil dikonfirmasi. Bahkan, juga belum ada keterangan resmi dari pihak terkait, kenapa dana itu tak kunjung dicairkan. (ndi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News