
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sejumlah warga Desa Kujung, Kecamatan Widang, mempertanyakan transparansi penggunaan DD atau dana desa yang selama ini dinilai kurang terbuka.
Kumaidi sebagai salah satu warga mengungkapkan bahwa pada 2021-2024, Pemerintah Desa Kujung tidak mempublikasikan capaian realisasi Alokasi Dana Desa (ADD) dan DD kepada masyarakat.
"Kami selaku masyarakat Desa Kujung meminta transparansi dana desa. Karena setiap tahun tidak ada laporan dana desa yang dipublikasikan kepada masyarakat," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (9/6/2025).
Ia juga menyoroti program pembangunan dari DD yang belum terealisasi, sehingga menimbulkan kecurigaan di kalangan warga.
"Pembangunan DD tahun 2024 ada indikasi beberapa titik yang belum terealisasi. Nah, ini juga menimbulkan kecurigaan masyarakat," cetusnya.
Selain proyek pembangunan, muncul dugaan bahwa anggaran insentif bagi guru Madin, TK/RA, dan TPQ yang dialokasikan dari DD tidak diterima oleh penerima manfaat sejak 2023 hingga 2024.
"Dari informasi yang saya dapat, memang ada guru penerima manfaat yang mengaku jika sudah tidak menerima insentif sejak 2023 lalu. Padahal anggaran insentif itu sudah masuk alokasi DD," kata Kumaidi.
Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Desa (Kades) Kujung, Jali, tidak memberikan tanggapan. Pesan singkat yang dikirim hanya berstatus terkirim tanpa balasan, dan saat ditelepon juga tidak menjawab.
Menanggapi aduan masyarakat, Camat Widang, Suwarsono, berjanji akan melakukan pemeriksaan langsung terkait transparansi penggunaan Dana Desa di Desa Kujung.
"Terkait aduan transparansi itu, besok rencana kita akan cek langsung di lokasi mas," ucapnya melalui sambungan telepon. (coi/mar)