Heboh Batu Akik Bacan di Bandara King Abdul Aziz Jeddah

Heboh Batu Akik Bacan di Bandara King Abdul Aziz Jeddah

JEDDAH, BANGSAONLINE.com - Ada saja kejadian unik yang dialami para petugas yang melayani kedatangan tamu Allah SWT di tanah suci. Dalam waktu sebelas hari terakhir ini mereka super sibuk melayani kepulangan jemaah haji Indonesia ke tanah air.

Mereka dengan ramah melayani sesama warga Indonesia meski pada akhirnya para petugas haji ini harus pulang paling akhir. Saat menunggu waktu itulah antara petugas haji, jemaah haji, maupun kru pesawat terjadi obrolan untuk melepas kepenatan. Apalagi obrolan yang bikin heboh kalau bukan soal batu akik.

Baca Juga: Mengapa Jupiter Punya Cincin, Sedangkan Bumi Tidak? Ini Penjelasannya

Ketika itu para petugas Daker Airport sedang sibuk mengatur antrian jamaah haji Kloter 9 Embarkasi Makassar (UPG 09) memasukigate imigrasi Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah, tiba-tiba terjadi kerumunan di salah satu sudut ruang imigrasi. Kerumuman semakin heboh karena termasuk di dalamnya adalah para petugas haji.

“Awalnya dikira terjadi kericuhan. Ternyata hampir sebagian besar jamaah haji yang berasal dari Halmahera Utara – Maluku Utara itu memamerkan batu akik jenis bacan kepada petugas Garuda Indonesia dan petugas Sektor 2 Daker Airport,” ujaar Kadaker Bandara Airport Jeddah – Madinah Nurul Badruttamam mengawali kisahnya.

Menurut Wakasektor II Daker Aiport Rijal Kani, kejadian itu berawal ketika dirinya melihat batu yang sangat cantik terpasang pada salah satu jari Slamet Riyadi, salah satu jamaah haji asal Halmahera Utara. Tertarik dengan batu itu, Rijal bertanya tentang jenis batu itu? Slamet Riyadi lalu menyebut kata Bacan, nama jenis batu yang memang sangat terkenal dari Maluku Utara.

Baca Juga: Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina

“Kita pun tertarik. Tapi awalnya Slamet Riyadi tidak mau menjual batunya. Setelah ngobrol lama, akhirnya dia berkenan untuk melepas, tapitidak bisa menetapkan berapa harganya,” terang Rijal Kani.

“Pada akhirnya, Slamet mau melepas batu itu dengan harga 500 Riyal,” tambah dia.

Kepada RIjal Kani, Slamet bercerita bahwa harga batu miliknya itu kalau di Halmahera Utara harganya mencapai 5 jutaan. Namun karena dia terkesan dengan layanan petugas, batu itu diikhlaskan untuk dijual dengan harga 500 Riyal. “Alhamdulillah batu itu saya yang beli,” kata Rijal Kani.

Baca Juga: Viral, Surat Suara di Taiwan Sudah Dicoblos Paslon Nomor Urut 3, KPU: Hoaks

Nyatanya tidak hanya Rijal Kani yang membeli batu. Beberapa petugas lainnya, termasuk petugas dari Garuda Indonesa yang tidak mau disebutkan namanya juga ikut membeli. Mereka bahkan rela merogoh koceknya hingga 500 – 800 Riyal untuk membeli batu akik jenis Bacan Doko ini.

“Tak kalah ketinggalan,Rijal Kani juga membeli batu akikseharga 500 riyal milik Basuki Rahmat, salah satu jamaah asal Kloter UPG 9 lainnya,” terang Nurul Badruttamam. Bahkan, beberapa ibu petugas kesehatan Daker Airport juga tidak mau kalah ikut membeli batu bacan tersebut.

Batu Bacan merupakan kekayaan alam Maluku Utara yang sudah dikenal sejak tahun 1960-an. Istilah bacan diambil dari nama tempat perdagangan batu tersebut. Sedangkan penghasil batu tersebut adalah Pulau Kasiruta. Pulau ini berada tidak jauh dari Pulau Bacan di Kabupaten Halmahera Selatan. Sedangkan Pulau Bacan merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Halmahera Selatan.

Baca Juga: Dampak Tak Pernah Ganti Celana Dalam

Sumber: kemenag

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO