
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menegaskan bahwa World University Association for Community Development (WUACD) Summit 2025 menjadi wadah strategis bagi perguruan tinggi di berbagai negara untuk memperkuat kemitraan sekaligus merancang program pengabdian masyarakat yang berdampak luas.
"Melalui forum ini, universitas anggota WUACD tampil sebagai garda terdepan inovasi, serta agen transformasi dalam pembangunan komunitas yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Emil saat membuka kegiatan WUACD Summit Tahun 2025 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (13/6/2025).
Menurut Emil, WUACD dirancang untuk menerjemahkan keahlian akademik menjadi inisiatif nyata yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Selain itu, forum ini juga mendorong terciptanya kemitraan lintas negara demi kemajuan sosial yang berkelanjutan.
"Melalui WUACD dan jejaring ASEAN, kita dapat menyatukan ide, sumber daya, dan semangat untuk memberdayakan komunitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.
WUACD Summit 2025 tak hanya menjadi ruang kolaborasi bagi perguruan tinggi di kawasan ASEAN, tetapi juga turut mendorong inovasi di bidang bioteknologi.
Tahun ini, forum tersebut digelar bersamaan dengan ASEAN Microbial Biotechnology Conference (AMBC) 2025 yang mengangkat tema “Research in Microbiology and Biotechnology for Supporting the Sustainable Development Goals.”
Menurut Emil, tema tersebut sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi kawasan Asia Tenggara saat ini.
Melalui pendekatan bioteknologi, khususnya pemanfaatan mikroba, dapat ditemukan berbagai solusi inovatif atas persoalan ketahanan pangan, kesehatan, pengembangan obat-obatan, hingga perlindungan lingkungan hidup.
"Kami sangat terbuka terhadap integrasi hasil riset dengan program-program pengabdian masyarakat, pengembangan inovasi pangan berbasis mikrobiologi, dan pemanfaatan energi hijau untuk mendukung agenda pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Emil juga menekankan pentingnya kesinambungan kolaborasi melalui dialog dan jejaring yang terjalin dalam WUACD Summit, AMBC, dan AUN/SEED-Net Conference. Ia berharap, inisiatif yang tumbuh dari forum ini dapat diterjemahkan menjadi aksi konkret di masa mendatang.
"Semangat kolaborasi regional, pengembangan komunitas, dan inovasi bioteknologi yang kita bangun di sini semestinya tidak berhenti sampai di forum ini, namun harus terus dilanjutkan di negara masing-masing," pungkas Emil. (dev/rev)