Lagi, Rudal Iran Hantam Israel, Listrik 8.000 Rumah Padam

Lagi, Rudal Iran Hantam Israel, Listrik 8.000 Rumah Padam Salah satu kondisi di Tel Aviv setelah diserang Iran. Foto: Menahem Kahan/AFP/dertik.com

TEL AVIV, BANGSAONLINE.com-Iran kembali menyerang Israel, Senin (23/6/2025). Kali ini rudal Iran menghantam wilayah utara dan selatan Israel. Bahkan salah satu rudal Iran dilaporkan jatuh dekat fasilitas strategis milik Perusahaan Listrik Israel (IEC). Akibatnya gangguan aliran listrik di sejumlah daerah menimpa rumah penduduk. Bahkan listrik 8.000 rumah warga Israel padam. Mereka pun panik.

"Militer meminta publik untuk segera masuk ke ruang perlindungan dan tetap berada di sana sampai pemberitahuan lebih lanjut," demikian peringatan resmi IDF kepada warga, dilansir CNN International.

Menurut laporan Ynet News yang mengutip keterangan militer, Iran menembakkan delapan rudal dalam empat gelombang selama satu jam. Israel mengklaim beberapa rudal berhasil dicegat. Tapi faktanya, rudal Iran jatuh di dekat fasilitas infrastruktur strategis milik IEC sehingga mengakibatkan pemadaman listrik skala lokal.

"Gelombang rudal dari Iran mengganggu suplai listrik ke beberapa komunitas di wilayah selatan," ujar IEC dalam pernyataan resminya. "Serangan tersebut mengenai area yang berdekatan dengan fasilitas infrastruktur strategis."

Menteri Energi Israel mengungkapkan bahwa sekitar 8.000 rumah saat ini mengalami pemadaman listrik. Namun, pihaknya optimis pemulihan bisa selesai dalam waktu tiga jam.

Tim teknis dari perusahaan listrik telah dikirim ke lokasi terdampak untuk melakukan perbaikan infrastruktur dan memastikan keselamatan area, dengan bekerja sama dengan pasukan keamanan.

Sirene peringatan terdengar di berbagai wilayah di Israel utara tak lama setelah rudal terdeteksi oleh sistem radar militer. IDF mengerahkan unit darurat ke sejumlah lokasi untuk menangani temuan proyektil yang jatuh.

Juru bicara kepolisian mengatakan bahwa unit penjinak bom dan petugas keamanan dikerahkan untuk melakukan penyisiran dan verifikasi kerusakan.

"Saat ini belum ada laporan korban luka atau kerusakan parah," ujar juru bicara tersebut. "Namun, kami meminta masyarakat untuk tidak mendekati lokasi jatuhnya proyektil dan tetap mengikuti instruksi keamanan."

Sumber: CNBC