
Dalam pertemuan tersebut, Rivqy Abdul Halim, anggota Komisi VII DPR RI, turut memaparkan inisiatif strategis yang tengah dikembangkan bersama Pertamina dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Salah satu solusinya dengan pengiriman BBM ke Jember dengan menggunakan kereta api, sebagai alternatif bila jalur truk tangki mengalami kendala.
“Alhamdulillah, hari ini kami berhasil menyatukan tiga pihak penting yakni Pertamina, KAI, dan Pemkab Jember. Saya mengusulkan agar pasokan BBM ke Jember tak hanya mengandalkan moda darat, tapi juga bisa dikirim lewat rel kereta. Ini solusi konkret agar Jember tak lagi mengalami kelangkaan seperti kemarin,” ungkap Gus Rivqy.
Rivqy menambahkan bahwa pemerintah juga tengah melakukan kajian teknis untuk menentukan lokasi depo BBM yang baru, salah satunya di wilayah Rambipuji.
Karena dengan peninjauan dan kajian ini, untuk memastikan keamanan masyarakat dan tidak terjadi insiden yang berbahaya.
“Ada potensi besar di Rambipuji, tapi tentu perlu kajian mendalam, termasuk soal zona penyangga (buffer zone) dan keselamatan warga,” katanya.
Menurut data, Jember membutuhkan pasokan BBM sebanyak 900 ribu hingga 1 juta liter setiap harinya yang setara dengan sekitar 100 unit truk tangki.
Ketergantungan terhadap jalur darat dianggap terlalu rentan terhadap gangguan, terutama jika terjadi kerusakan jalan atau kemacetan parah.
Karena itu, distribusi melalui jalur kereta api dinilai sebagai langkah yang lebih stabil dan berkelanjutan untuk jangka panjang.(nga/yud/van)