Atasi Krisis BBM, Bupati Jember dan DPR RI Dorong Skema Distribusi Lewat Jalur Kereta Api

Atasi Krisis BBM, Bupati Jember dan DPR RI Dorong Skema Distribusi Lewat Jalur Kereta Api Bupati Jember, Gus Fawait saat menerima kunker DPR RI Rivqy Abdul Halim

JEMBER,BANGSAONLINE.com - Bupati Jember, Muhammad Fawait menerima kunjungan kerja dari Anggota DPR RI, Rivqy Abdul Halim dalam sebuah audiensi penting yang turut melibatkan pihak Pertamina.

Pertemuan ini difokuskan untuk meninjau kembali keberlangsungan dan kedala distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Jember, yang sebelumnya sempat mengalami krisis pasokan.

Dalam beberapa waktu terakhir, masyarakat Jember dihadapkan pada kelangkaan BBM yang berlangsung selama empat hari.

Situasi ini mendorong sejumlah pihak, termasuk pemerintah daerah dan pusat, untuk bergerak cepat mencari solusi yang dapat diterapkan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, guna mencegah terulangnya insiden serupa.

Bupati Jember Muhammad Fawait menyampaikan bahwa distribusi BBM di wilayahnya kini sudah kembali stabil dan pasokannya aman.

“Kami pantau secara berkala, dan hari ini kondisi pasokan BBM sudah kembali normal,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan pemulihan ini tak lepas dari pentingnya kerja sama lintas sektor, dalam membangun sistem respons krisis yang tangguh.

Melihat hal tersebut Gus Fawait menerangkan, jika ada beberapa solusi termasuk jangka pendek dengan menambah jumlah pasokan BBM ke Jemeber.

Namun, ia menekankan bahwa langkah jangka panjang tetap menjadi prioritas. Salah satu usulannya adalah reaktivasi depo BBM di Jember, mengingat tingginya kebutuhan energi di wilayah ini yang jauh lebih besar dibanding kabupaten sekitarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Rivqy Abdul Halim, anggota Komisi VII DPR RI, turut memaparkan inisiatif strategis yang tengah dikembangkan bersama Pertamina dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Salah satu solusinya dengan pengiriman BBM ke Jember dengan menggunakan kereta api, sebagai alternatif bila jalur truk tangki mengalami kendala.

“Alhamdulillah, hari ini kami berhasil menyatukan tiga pihak penting yakni Pertamina, KAI, dan Pemkab Jember. Saya mengusulkan agar pasokan BBM ke Jember tak hanya mengandalkan moda darat, tapi juga bisa dikirim lewat rel kereta. Ini solusi konkret agar Jember tak lagi mengalami kelangkaan seperti kemarin,” ungkap Gus Rivqy.

Rivqy menambahkan bahwa pemerintah juga tengah melakukan kajian teknis untuk menentukan lokasi depo BBM yang baru, salah satunya di wilayah Rambipuji.

Karena dengan peninjauan dan kajian ini, untuk memastikan keamanan masyarakat dan tidak terjadi insiden yang berbahaya.

“Ada potensi besar di Rambipuji, tapi tentu perlu kajian mendalam, termasuk soal zona penyangga (buffer zone) dan keselamatan warga,” katanya.

Menurut data, Jember membutuhkan pasokan BBM sebanyak 900 ribu hingga 1 juta liter setiap harinya yang setara dengan sekitar 100 unit truk tangki.

Ketergantungan terhadap jalur darat dianggap terlalu rentan terhadap gangguan, terutama jika terjadi kerusakan jalan atau kemacetan parah.

Karena itu, distribusi melalui jalur kereta api dinilai sebagai langkah yang lebih stabil dan berkelanjutan untuk jangka panjang.(nga/yud/van)