Kematian Akibat Campak di Pamekasan Terus Meningkat, Capai 7 Kasus

Kematian Akibat Campak di Pamekasan Terus Meningkat, Capai 7 Kasus Salah satu ruang isolasi kasus campak yang disediakan RSUD Smart Pamekasan, Senin (22/9/2025).

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Korban meninggal akibat campak di Kabupaten Pamekasan kembali bertambah. Kini, total sudah tujuh korban meninggal, Senin (22/9/2025). Tambahan satu korban ini adalah seorang balita yang meninggal di RSUD Smart Pamekasan, Senin (22/9/2025).

Data tambahan korban meninggal akibat campak ini sudah dilaporkan ke Dinas Kesehatan Pamekasan. Sebelumnya, korban terakhir yang meninggal akibat campak terjadi pada pekan lalu.

Avira Sulistyowati, Plt Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pamekasan, membenarkan ada tambahan kasus baru campak yang menyebabkan korban meninggal dunia.

"Iya, benar ada hari ini (tambahan korban meninggal)," ungkapnya.

Avira mengungkapkan, tambahan korban baru itu setelah pihaknya menerima laporan kasus campak dari setiap puskesmas di wilayah Pamekasan.

"Semuanya yang meninggal akibat campak saat ini 7 orang," tambahnya.

Ia mengungkapkan, bahwa saat ini jumlah suspek campak meningkat mencapai 734 kasus. Dari jumlah tersebut, pasien positif bertambah satu orang, sehingga total positif menjadi 178 anak.

Saat ini, terdapat 55 pasien campak yang masih dirawat, sedangkan 672 balita telah dinyatakan sembuh.

Untuk mengatasi penyebaran campak, Avira menyatakan Dinkes Pamekasan terus melakukan imunisasi tambahan. Imunisasi serentak telah dilaksanakan di 17 puskesmas sejak 15 September 2025.

"Kami targetkan semua anak usia 9 bulan hingga 6 tahun akan mendapatkan imunisasi tambahan di 17 puskesmas," pungkasnya.