
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Usai temuan seekor ulat sayur dalam menu makan bergizi gratis (MBG) yang diterima siswa SD Negeri 1 Compreng, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, sore harinya sejumlah siswa dari SMKN Palang dilarikan ke IGD RSUD Tuban lantaran diduga keracunan MBG, Rabu (24/09/2025).
Berdasarkan pantauan langsung di IGD RSUD Tuban, terdapat lima siswa SMKN Palang yang dirawat. Mereka diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program MBG.
Kelima siswa tersebut dibawa menggunakan empat unit ambulans dari Puskesmas Palang. Selain lima siswa itu, seorang siswa dari sekolah yang sama juga datang ke IGD dengan gejala sama, yaitu mual dan muntah. Sehingga sementara ada 6 siswa yang diduga mengalami keracunan.
Informasi yang dihimpun, awalnya terdapat tiga siswa yang muntah-muntah setelah menyantap MBG. Mereka sempat dirawat di Puskesmas Palang sebelum akhirnya dirujuk ke IGD RSUD dr R. Koesma Tuban.
Para pelajar itu diduga mengalami keracunan usai menyantap menu nasi goreng dengan lauk telur ceplok, timun, serta tambahan buah anggur.
Seorang wali murid, Juharti, mengaku panik ketika mendapat kabar anaknya yang berinisial SKN, kelas X, harus dirawat karena tubuh melemah dan mengalami sesak napas.
"Ini kondisinya anak saya masih lemas, sama ada sesak napas," ujarnya usai menjenguk anaknya di IGD RSUD Tuban.
Juharti menceritakan, gejala awal yang dialami SKN muncul setelah mengonsumsi nasi goreng dari MBG. Anak perempuannya sempat mual sebelum akhirnya mengalami sesak napas.
Berdasarkan kronologi, sebanyak 203 porsi makanan MBG mulai disiapkan sekira pukul 09.30 WIB. Pada pukul 11.50 WIB, makanan dibagikan kepada siswa. Sekira pukul 12.30 WIB, wadah makan (ompreng) diambil kembali oleh pihak penyedia SPPG. Pukul 13.00 WIB, tiga siswi pertama mulai mengeluhkan mual dan sesak napas.
Selanjutnya, pukul 13.15 WIB ketiga siswa tersebut dibawa ke Puskesmas Palang. Lima belas menit kemudian, satu siswi tambahan dan seorang siswa laki-laki juga mengalami gejala serupa. Kasus bertambah lagi pada pukul 16.00 WIB ketika satu siswi dilarikan ke RSUD, sehingga total korban menjadi enam siswa. (coi/rev)