
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Suara mesin alat berat dan komando petugas masih terdengar di lokasi reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Minggu (5/10/2025) petang.
Di tengah tumpukan beton dan baja, semangat tim SAR gabungan tetap menyala, tak surut meski hari berganti. Sejak musibah terjadi, proses pencarian dan evakuasi korban terus dilakukan tanpa jeda.
Petugas gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan berjibaku mengangkat puing demi puing untuk menemukan korban yang tertimbun di bawah bangunan musala dan asrama santri.
Kasubdit Pengerahan dan Pengendalian Operasi Basarnas, Emi Freezer, menyebut evakuasi kali ini menjadi salah satu yang paling menantang sejak operasi dimulai sepekan lalu.
“Kami harus bekerja ekstra hati-hati karena banyak korban tertimbun material berat di bawah reruntuhan bangunan. Setiap puing kami angkat satu per satu, memotong rangka-rangka baja dengan sangat hati-hati, baru kemudian bisa mengevakuasi korban,” ucapnya.
Ia menjelaskan, penggunaan alat berat beberapa kali dihentikan karena kondisi lapangan dinilai berisiko tinggi. Petugas pun melanjutkan pekerjaan secara manual demi menjaga keselamatan tim.
“Keselamatan tim tetap jadi prioritas. Karena itu, saat kondisi terlalu berbahaya, alat berat kami hentikan sementara dan pekerjaan dilanjutkan secara manual,” tuturnya.
Hingga tadi sore, tim SAR berhasil mengevakuasi 19 jenazah tambahan, sehingga total korban meninggal dunia mencapai 45 orang. Selain itu, 104 orang berhasil diselamatkan, dan dua korban ditemukan dalam bentuk bagian tubuh.
Evakuasi berlangsung nyaris tanpa henti sejak tengah malam. Berdasarkan data yang dihimpun, penemuan korban terjadi berturut-turut dari pukul 00.13 hingga 16.03 WIB. Seluruh jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk proses identifikasi oleh Tim DVI.
Emi menegaskan, operasi ini melibatkan puluhan unsur SAR dari berbagai daerah. Seluruh potensi dikerahkan untuk menyisir area yang masih berpotensi menyimpan korban.
“Prioritas utama kami adalah memastikan tidak ada satu pun korban yang tertinggal di bawah reruntuhan. Semua potensi SAR kami kerahkan penuh,” ujarnya.
Hingga berita ini diterbitkan, proses evakuasi masih berlanjut. Fokus utama tim kini tertuju pada sektor utara bangunan, area yang belum terintegrasi dengan struktur utama dan dinilai memiliki risiko tinggi serta kemungkinan masih terdapat korban. (cat/mar)