BANYUASIN, BANGSAONLINE.com – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) melakukan inisiasi pendirian “Pesantren Bebas Asap” di Pondok Pesantren Sabilul Hasanah yang berlokasi di Jalan Raya Palembang - Jambi KM 24 Desa Purwosari Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan.
Di Pesantren yang memiliki santri lebih dari 1.500 orang ini, LPBI NU juga membagikan masker kepada santri dan masyarakat di sekitar pesantren. Aksi kemanusiaan ini dilakukan berdasarkan hasil kajian atau assessment yang dilakukan oleh Tim LPBI NU di Sumatera Selatan.
Baca Juga: Luas Area Karhutla Capai 262.000 Hektare, Lahan Gambut Sulit Dipadamkan
Melalui aksi kemanusiaan ini, LPBI NU ingin membantu untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh kabut asap yang sudah hampir tiga bulan menyelimuti wilayah Sumatera Selatan.
Dalam aksi tersebut, salah satu ruangan di PP Sabilul Hasanah disulap menjadi ruang bebas asap yang dapat digunakan santri dan masyarakat sekitar untuk menghirup udara segar beberapa saat sebelum atau sesudah mereka melakukan aktivitas rutinnya. Di dalam ruangan tertutup tersebut, terdapat fasilitas AC, purifier (penjernih) udara dan disediakan tabung oksigen dan tempat istirahat. Kegiatan ini akan dilaksanakan atau berlangsung hingga kualitas udara di daerah tersebut dinyatakan aman.
Perwakilan PP LPBI NU, Yulistianto mengatakan bahwa kabut asap yang melanda Sumatera Selatan dan sekitarnya dalam waktu yang lama menyebabkan kesehatan masyarakat terganggu karena kualitas udara sangat menurun. Menurutnya, saat ini masyarakat terutama anak-anak sangat membutuhkan tempat yang bebas dari asap untuk mendapatkan udara segar. Oleh karena itu, bantuan dari PP LPBI NU ini diharapkan dapat mengurangi dampak yang dapat ditimbulkan oleh kabut asap.
Baca Juga: 3 Wilayah Paling Parah Terpapar Kabut Asap, Ada Pekanbaru
Sementara itu, salah satu pengurus PP Sabilul Hasanah, Ustadz Edi Santoso mengapresiasi dan berterima kasih kepada PP LPBI NU yang telah mempercayakan kepada pesantren Sabilul Hasanah dalam mengurangi dampak kabut asap bagi santri dan masyarakat. Menurutnya, bantuan masker, tabung oksigen dan ruang bebas asap ini sangat bermanfaat bagi santri dan masyarakat sekitar yang setiap hari melakukan aktivitas di tengah kepungan asap.
Ketua PP LPBI NU M. Ali Yusuf kembali mengajak kepada Pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan seluruh pihak untuk terus secara bersama-sama merumuskan solusi dan memulai langkah atau aksi untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menurut Ali, sudah ada banyak usulan dan masukan dari banyak pihak terkait solusi karhutla ini, namun yang paling awal yang harus dilakukan oleh semua pihak adalah merubah pola fikir pasif dan reaktif menjadi proaktif dan progresif dengan cara menjadikan pengurangan risiko bencana sebagai cara pandang atau paradigma dalam penanggulangan bencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News